Closed loop supply chain (CLSC) adalah supply chain yang melibatkan
proses pengolahan produk bekas seperti remanufacturing dan refurbishing. Pada pe-
nelitian ini digunakan kebijakan berdasarkan imbalan dalam memperoleh produk bekas
yang dibutuhkan. Perkembangan teknologi membuat produsen melakukan penjualan se-
cara dual channel, yaitu media offline dan media online. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan model persediaan dual channel CLSC yang terdiri dari empat pelaku
utama, yaitu produsen, dua pengecer, dan pengepul. Model tersebut digunakan untuk
menentukan harga jual produk baru dan imbalan dengan memaksimumkan keuntungan
gabungan pelaku utama. Kemudian, model diterapkan pada suatu kasus dan dilakukan
analisis sensitivitas. Pada penerapan model, diperoleh keuntungan sistem dalam satu
kali siklus produksi sebesar $7453:07. Setelah dilakukan analisis sensitivitas keuntungan
sistem bertambah seiring dengan bertambahnya parameter sensitivitas harga, proporsi
produk bekas yang dikumpulkan pengepul, dan presentase produk bekas yang diolah me-
lalui remanufacturing dalam batasan berturut-turut [0; 0:16], (0:57; 1), dan (0; 1).
Kata kunci: model persediaan, dual channel, CLSC, remanufacturing, refurbishing, imbalan.