Guru  kurang  optimal  memberi  penguatan  dalam  membangkitkan kesadaran   kognisi   siswa   dalam   belajar   fisika.   Penelitian   ini  bertujuan   untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik yang diberi pembelajaran dengan menggunakan   pendekatan   metakognitif   melalui   model   pembelajaran   berbasis masalah  (PBM)  dan  model pembelajaran  berbalik  (PB) ditinjau dari keterampilan berpikir krittis dan kedisiplinan  belajar.
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  eksperimen  dengan  desain  faktorial
2x2x2.    Populasi   penelitian    ini   adalah    siswa    kelas    XI    IPA    SMAN    1
Sambungmacan   tahun   2016/2017.   Sampel   diperoleh   dengan   teknik   cluster random sampling didapatkan kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI  IPA  3  sebagai  kelompok  kontrol.  Teknik  pengumpulan  data  menggunakan teknik  tes  untuk  hasil  belajar  kognitifnya  maupun  kemampuan  berpikir  kritisnya serta  teknik  angket  dan  observasi untuk  hasil belajar  sikap  dan keterampilannya. Analisis  datanya menggunakan  anava 2 jalan.
Berdasarkan   hasil   penelitian   dapat   disimpulkan   bahwa:   (1)   terdapat
perbedaan  hasil belajar  kognitif,  psikomotor,  dan  afektif antara siswa yang diberi pembelajaran  Fisika  model  PBL  dan  pembelajaran  Fisika  model  pembelajaran berbalik;   (2)   terdapat   perbedaan   hasil   belajar   antara   siswa   yang   memiliki kemampuan   berpikir   kritis   tinggi  dan   kemampuan  berpikir   kritis   rendah;  (3) terdapat  perbedaan  hasil belajar  antara  siswa  yang  memiliki  kemampuan  berpikir kritis  tinggi  dan  kemampuan  berpikir  kritis  rendah;  (4)  tidak  terdapat  interaksi antara  pembelajaran dengan pendekatan metakognitif melalui model PBM dan PB dengan   kemampuan   berpikir   kritis   siswa;    (5)   tidak    ada    interaksi   antara pembelajaran   dengan   pendekatan   metakognitif   melalui   model   PBM   dan   PB dengan kedisiplinan belajar siswa; (6) tidak  terdapat interaksi antara pembelajaran fisika  model PBL  dan  model pembelajaran  berbalik  dengan  kemampuan  berpikir kritis  siswa;  (7)  tidak  terdapat  interaksi antara  pembelajaran  dengan  pendekatan metakognitif melalui model PBM  dan  PB  dengan keterampilan berpikir kritis dan kedisiplinan    belajar    siswa    terhadap    prestasi   belajar    kognitif,    afektif,    dan psikomotor.