Indonesia sebagai sebuah negara yang plural tentunya memiliki berbagai perbedaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, baik dari aspek agama, sosial, ras, suku, dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut dapatlah diamati dalam kultur kehidupan masyarakat heterogen yang ditunjukkan dengan eksistensi karakteristik yang melekat pada diri Individu. Meskipun Indonesia adalah negara yang plural, namun dalam beberapa dekade ini, Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan. Dalam negeri tantangan muncul dengan adanya krisis integrasi nasional dan disharmoni sosial sebagai akibat maraknya konflik horizontal antar masyarakat. Sedangkan tantangan dari luar adalah masuknya paham Individualisme yang mengikis sikap gotong royong dan kepedulian dalam masyarakat. Metode Penulisan yang digunakan adalah studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya problematika yang muncul berkenaan dengan kurangnya pemahaman mengenai pluralitas, kurangnya toleransi, serta adanya pembanggaan terhadap agama, suku dan ras tertentu. Berdasarkan keadaan tersebut maka untuk menyelesaikan problematika yang muncul adalah dengan pendekatan kultural melalui internalisasi paham budaya Tepo Saliro yang artinya mengajak untuk selalu menenggang perasaan orang lain, dengan memperlihatkan sikap solidaritas menghargai satu dengan yang lain dalam konteks integrasi nasional maka harmonisasi kehidupan bermasyarakatpun akan terwujud.  

Kata kunci: integrasi nasional, konflik horizontal, pluralitas, tepo saliro.