Kesadaran atas perbedaan latar belakang budaya seharusnya dimiliki setiap orang yang ada di negara multikultural seperti Indonesia. Sebagai social helper, seorang konselor tentu harus memiliki kesadaran tentang multikultural. Kesadaran yang dimaksudkan adalah kesadaran yang telah diimplemtasikan dalam keterampilan konseling seorang konselor. Layanan konseling merupakan proses pemberian layanan oleh konselor pada peserta didik yang bertujuan untuk membantu konseli dalam perubahan perilaku, konstruk pribadi dan proses pengambilan keputusan atas permasalahan konseli. Konseling pada perkembangan zaman ini ada dua yaitu konseling face to face atau konfensional dan konseling online. Dalam hal menangani konseli online, konselor tentunya harus memiliki keterampilan tersebut karena permasalahan konseli sangat berhubungan dengan persepsi konseli pada sebuah norma dan budaya yang dipegang. Gagasan ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya seorang konselor memiliki pemahaman konseling multikultural. Metode yang digunakan dalam pemaparan gagasan ini adalah studi literasi. Sumber yang digunakan adalah hasil penelitian, journal review dan buku referensi. Hasil studi literasi didahului dengan pemaparan masalah dan penjabaran teori dan selanjutnya akan ditarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dari pembahasan menyatakan bahwa setiap konselor seharusnya memiliki pemahaman multikultural baik dalam menangani konseling online maupun konseling face to face. Hal ini karena setiap konseli menggunakan pendekatan budaya dan tradisi dalam menyelesaikan masalah yang dialaminya

Kata kunci: konseling multikultural, layanan konseling online, keterampilan konselor, multikultural, studi literasi