Penulis Utama : Yeremia Bagus Setya Budi
NIM / NIP : C0112063
×

ABSTRAK


Penelitian ini mengkaji masalah: (1) Bagaimanakah bentuk alih kode dan campur kode dalam khotbah berbahasa Jawa di Gereja Kristen Jawa Ampel? (2) Bagaimanakah fungsi alih kode dan campur kode dalam khotbah berbahasa Jawa di Gereja Kristen Jawa Ampel? (3) Bagaimanakah faktor yang menyebabkan alih kode dan campur kode dalam khotbah berbahasa Jawa di Gereja Kristen Jawa Ampel?
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa data lisan dengan mentranskipsikan rekaman khotbah berbahasa Jawa oleh pengkhotbah yang bertugas di GKJ Ampel yang terdapat alih kode dan campur kode ke dalam bentuk tulisan. Sumber data penelitian ini berasal dari rekaman khotbah berbahasa Jawa oleh   pengkhotbah yang bertugas di GKJ Ampel yang direkam dalam bentuk suara dan video. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian tuturan dalam khotbah berbahasa Jawa di GKJ Ampel yang mengandung alih kode dan campur kode. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik sadap, SBLC, rekam, dan catat. Metode analisis data menggunakan metode distribusional dan metode padan.
Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk alih kode yaitu: alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa dan alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Bentuk campur kode yaitu: (a) campur kode dengan penyisipan unsur-unsur yang berujud kata, (b) campur kode dengan penyisipan unsur-unsur yang berujud frasa, (c) campur kode dengan penyisipan unsur-unsur yang berujud baster, (d) campur kode dengan penyisipan unsur-unsur yang berujud perulangan kata, (e) campur kode dengan penyisipan unsur-unsur yang berujud ungkapan atau idiom, dan (f) campur kode dengan penyisipan unsur-unsur yang berujud klausa. (2) Fungsi alih kode yaitu: (a) lebih argumentatif, (b) lebih prestise, (c) lebih komunikatif, (d) memberi penghormartan, (e) mempertegas pembicaraan, dan (f)pernyataan untuk diri sendiri. Fungsi campur kode yaitu: (a) kelancaran dan mempermudah maksud tuturan, (b) keefektifan bahasa, (c) pesan yang disampaikan mudah dipahami, dan (d) memperjelas maksud tuturan. (3) Faktor yang menyebabkan alih kode yaitu: (a) penutur, (b) mitra tutur, (c) pokok pembicaraan, (d) untuk membangkitkan rasa humor, dan (e) untuk sekedar bergengsi. Faktor yang menyebabkan campur kode yaitu: (a) sikap bahasa penutur, (b) kekurangtahuan penutur pada kaidah bahasa, (c) kedwibahasaan, (d) kemiskinan perbendaharaan kata penutur, dan (e) kesengajaan.


Kata kunci: Alih kode, Campur Kode, Khotbah Berbahasa Jawa, GKJ Ampel.

 

×
Penulis Utama : Yeremia Bagus Setya Budi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0112063
Tahun : 2017
Judul : Alih Kode dan Campur Kode dalam Khotbah Berbahasa Jawa di Gereja Kristen Jawa Ampel Kabupaten Boyolali
Edisi :
Imprint : Surakarta - FIB - 2017
Program Studi : S-1 Sastra Jawa
Kolasi :
Sumber : UNS- F. Ilmu Budaya, Prog. Studi Satra Daerah - C0112063-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Dyah Padmaningsih, M.Hum.,
2. Drs. Sri Supiyarno, M.A.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ilmu Budaya
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.