ABSTRAKBudaya populer Jepang menjadi salah satu budaya massa yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Pengaruh dari produkbudaya populer Jepang yang beredar menyebabkan munculnya penggemar budayapop Jepang. Di Indonesia budaya pop Jepang termasuk dalam masyarakatsubkultur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan fenomenaidentitas diri dan konsumsi dari masyarakat subkultur penggemar budaya populerJepang.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori masyarakatkonsumsi dari Baudrillard dan teori identitas dari Jenkins. Jenis penelitian iniadalah kualitatif fenomenologi dan data didapat dengan wawancara mendalam,observasi, dan dokumentasi. Sampel diambil dengan menggunakan purposivesampling. Untuk menguji kebenaran data menggunakan triangulasi sumber data.Analisis data dengan menggunakan teknik analisis data interaktif.Hasil penelitian ini menunjukkan konsumsi yang dilakukan oleh subkulturpenggemar budaya pop Jepang ada pada tingkat konsumsi simulakra, yaitusimulakra produksi, distribusi, dan konsumsi. Konsumsi dipengaruhi olehkomunitas mereka. Identitas yang terbentuk yaitu identitas sosial yang dibentukmelalui self image dan public image. Self image dipengaruhi oleh eksplorasi dankomitmen serta pengaruh dari teman dan komunitas. Public image yang terbentukdidukung oleh media sosial yang digunakan serta partisipasi dalam acara JepangFestival. Kemudian pada tingkat hiperrealitas penggemar budaya pop Jepangmencoba menghadirkan berbagai karakter dua dimensi ke dunia nyata.Kata kunci: subkultur, budaya populer Jepang, konsumsi, identitas diri.