Penulis Utama | : | Mohan Artha Subarkah |
NIM / NIP | : | D0311046 |
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai aksesibilitas wisatawan difabel terhadap obyek dan dayatarik wisata sebagai ruang publik di Kota Surakarta. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dianalisis dengan analisis model interaktif yang menggunakan tiga komponen utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori alienasi dari Karl Marx dan teori pertukaran sosial dari George Homans.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa obyek dan daya tarik wisata sebagai ruang publik di Kota Surakarta seperti Taman Satwa TaruJurug, Taman Balekambang, Taman Sriwedari, Pusat Grosir Solo dan Keraton Surakarta Hadiningrat kuranga ksesibel bagi wisatawan difabel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya tingkat aksesibilitas wisatawan difabel, karena tidak tersedianya ramp, handrail, guilding block, toilet yang sulit diakses oleh wisatawan difabel, jalan yang rusak, trotoar yang tinggi, selain itu juga kondisi aksesibilitas yang telah tersedia tidak terawatt dengan baik atau bahkan tidak dapat dipergunakan kembali.
Peraturan dan perundang-undangan yang mengatur tentang difable,Penjaminan HAM,Lingkungan sosial, dan anggapan adanya aksesibilitas sebagai daya tarik suatu obyek dan daya tarik wisata merupakan aspek-aspek penunjang terhadap aksesibilitas pada obyek dan daya tarik wisata di Kota Surakarta. Hambatan-hambatan seperti kurangnya sumber daya manusia yang peduli dan sadar akan masalah difabel,setiap orang atau instansi swasta dan pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan gedung kurang memenuhi persyaratan teknis fasilitas dan aksesibilitas,anggaran dan biaya,minimya pemahaman mengenai aksesibilitas, belum terjadinya patnership antara pemerintah dan swasta, dan lemahnya implementasi hukum. Menurut teori pertukaran sosial Homans pada beberapa obyek dan daya tarik wisata, pengelola obyek dan daya tarik wisata melakukan suatu pertukaran berupa penyediaan fasilitas untuk aksesibilitas pada obyek dan dayatarik wisatanya kepada wisatawan difabel dan kemudian mendapatkan ganjaran atau penghargaan berupa uang atau lain sebagainya. Sedangkan menurut teori alienasi Karl Marx wisatawan difabel terasingkan keberadaannya pada obyek dan daya tarik wisatadi Kota Surakarta, karena minimnya sarana aksesibilitas yang menunjang mobilitasnya pada obyek dan daya tarik wisata sebagai ruang publik di Kota Surakarta, sehingga terjadi diskriminasi hak terhadap wisatawan difabel dengan wisatawan non difabel.
katakunci : Difabel, Aksesibilitas,Obyek Wisata
Penulis Utama | : | Mohan Artha Subarkah |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D0311046 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Aksesibilitas Wisatawan Difabel terhadap Obyek dan Daya Tarik Wisata sebagai Ruang Publik di Kota Surakarta. |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FISIPOL - 2017 |
Program Studi | : | S-1 Sosiologi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FISIP, Prog. Studi Sosiologi - D0311046-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Argyo Demartoto, M.Si |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|