ABSTRAKKehadiran situs jejaring sosial (social networking site) seperti Twittermemberikan ruang bagi individu untuk menampilkan diri di dunia maya. MelaluiTwitter, individu dapat mengonstruksi identitas dirinya di ruang virtual. Hal inilahyang mendorong munculnya identitas-identitas baru seperti akun@alexandrarheaw. @alexandrarheaw merupakan akun tokoh fiksi dari novelkarya Ika Natassa. Dari kicauan yang hanya terbatas oleh 140 karakter, IkaNatassa seolah mampu menghidupkan tokoh-tokoh tersebut menjadi nyata.Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba untuk mengetahui bagaimana  persepsi khalayak terhadap virtual social identity dari akun tokoh fiksi@alexandrarheaw di media sosial Twitter. Peneliti menggunakan teori persepsiyang terdiri dari tiga proses yaitu seleksi, organisasi, dan interpretasi. Adapunsubjek penelitian ini adalah para follower akun @alexandrarheaw. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknikpengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancaramendalam (indepth interview) baik bertatap muka secara langsung, melalui emailmaupun melalui pesan singkat. Dengan menggunakan teknik purposive samplingdiperoleh 7 orang informan yang merupakan followers dari akun@alexandrarheaw yang pernah melakukan mention kepada akun tersebut. Untukanalisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman serta untukvaliditas data diuji melalui teknik triangulasi sumber data.Dari analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa para followermenganggap akun @alexandrarheaw sebagai suatu hiburan yang dapat membuatpembaca larut dalam kisahnya. Dari kicauan dan interaksi dengan para followers,akun @alexandrarheaw mampu memanipulasi kesadaran khalayak yangmenganggap ilusi yang ada seolah-olah kenyataan dan hidup. Virtual SocialIdentity dipersepsikan sebagai realitas yang semu.Kata Kunci: Twitter, Persepsi, Virtual Social Identity, Fiksi, @alexandrarheaw