×
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kontrol sosial yang diterapkan sekolah dan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling, atas dasar jenis perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa yaitu, tidak memakai seragam sesuai ketentuan sekolah, merokok, tidak mengikuti pelajaran dengan baik, membawa handphone, berkata tidak sopan, dan datang terlambat, sehingga dipilih 13 siswa.
Penelitian ini menggunakan teori adaptasi dari Robert K. Merton dan teori kontrol sosial dari Travis Hirschi. Data dianalisis dengan analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan profil siswa di sekolah tersebut adalah mudah berinteraksi dengan siapapun, masih sering melanggar peraturan dan menentang guru, berdasarkan dari salah seorang guru para siswa masih sulit menerima pelajaran yang diberikan guru, masih banyak yang berbahasa kurang sopan, solidaritas antar siswa kuat, dan kondisi emosi yang masih labil ketika mendapatkan suatu masalah. Kontrol sosial diterapkan sekolah melalui 3 upaya, yaitu preventif, persuasif dan represif. Pelanggaran yang terjadi di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta yang penulis dapatkan dari hasil penelitian adalah berkata atau berbahasa tidak sopan, tidak memakai seragam sesuai ketentuan sekolah, merokok, tidak mengikuti pelajaran dengan baik, membawa handphone, datang terlambat, dan mencuri. Faktor yang mendukung terjadinya perilaku menyimpang di sekolah tersebut adalah usia, kurang tegasnya beberapa guru, masih belum dijalankannya sistem hukuman secara baik, ketidakcocokan beberapa siswa dengan beberapa peraturan yang ada dan pengaruh dari sesama siswa. Berdasarkan dari teori Robert K. Merton, adaptasi yang diterapkan oleh para siswa di SMA Muhamadiyah 2 Surakarta ini termasuk ke dalam adaptasi inovasi. Dalam adaptasi inovasi, individu menerima atau mengikuti tujuan yang ditentukan oleh suatu masyarakat, tetapi ia memakai cara yang dilarang dalam lingkungan tersebut. Dari teori kontrol sosial milik Hirschi, para siswa di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta memiliki ikatan sosial yang lemah terhadap sekolah. Sementara beberapa guru juga lemah dalam hal keterlibatan mereka menjalankan tata tertib. Sehingga, banyak penyimpangan yang terjadi.
kata kunci : Remaja, Perilaku Menyimpang, Kontrol Sosial