Penulis Utama | : | Rohmatul Latifah Asyhari |
NIM / NIP | : | D0312071 |
ABSTRAK
Krisis multidimensi yang mendera Indonesia sejak tahun 1997 sangat memukul kehidupan anak. Indonesia memiliki jumlah korban kekerasan seksual dan eksploitasi seksual komersial anak (ESKA) cukup tinggi. Data Komisi Nasional perlindungan anak menunjukan kasus kekerasan seksual mencapai 529 pada tahun
2010. Di wilayah Eks-Karesidenan Surakarta dari tahun 2003 hingga 2011 mencapai
181 korban. Anak korban kekerasan seksual tetap memiliki hak tumbuh kembang dan pendidikan seperti anak-anak yang lain. Namun pada kenyataannya tidak semua anak korban kekerasan seksual bisa mendapatkan haknya kembali setelah ia menjadi korban. Anak korban kekerasan seksual sulit untuk mendapatkan hak pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan (1) bagaimana jenis kasus dan faktor penyebab anak menjadi korban kekerasan seksual, (2) pendidikan anak yang menjadi korban kekerasan seksual di Surakarta, (3) sistem pendidikan formal yang diberikan terhadap anak korban kekerasan seksual di Surakarta, dan (4) Bagaimana peran Yayasan KAKAK terhadap anak-anak korban kekerasan seksual.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori fungsional struktural Talcott Parson. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling, informan anak korban kekerasan seksual di Surakarta yang terpenuhi pendidikannya sebanyak 3 orang, Anak korban kekerasan seksual di Surakarta yang tidak terpenuhi pendidikannya sebanyak 2 orang, dan Direktur Yayasan KAKAK Surakarta, 1 staff Yayasan KAKAK. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan trianggulasi. Analisis data menggunakan model interaktif.
Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu: 1) 2 (dua) dari anak mengalami kasus perkosaan, 2 (dua) anak mengalami kasus persetubuhan dan 1 (satu) anak mengalami kasus pelecehan seksual, 2) 2 (dua) dari 5 (lima) anak korban kekerasan seksual yang menjadi informan tidak dapat meneruskan pendidikannya. Yayasan KAKAK memberikan mediasi dengan kepala sekolah korban agar anak bisa kembali bersekolah, 3) Sistem pendidikan sampai saat ini masih tidak berlaku adil terhadap anak korban kekerasan seksual, serta para pendididik juga belum memberikan perhatian dan perlindungan ekstra bagi anak korban kekerasan seksual, 3) yayasan KAKAK memiliki 3 (tiga) program utama untuk membantu anak-anak korban kekersan seksual mendapatkan hak pendidikannya, yaitu program pencegahan, penanganan kasus, program rehabilitasi.
Kata Kunci: Pendidikan Anak, Kekerasan Seksual Anak, Korban Kekerasan Seksual
Penulis Utama | : | Rohmatul Latifah Asyhari |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D0312071 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Pendidikan Anak Korban Kekerasan Seksual di Surakarta |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FISIPOL - 2017 |
Program Studi | : | S-1 Sosiologi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FISIP, Prog. Studi Sosiologi - D0312071-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Drs. Bagus Haryono, M.Si |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|