ABSTRAK

Latar Belakang: Indonesia Mengalami Peningkatan Populasi Penduduk Lansia, Dari 20.24 Juta Jiwa (8.03%) Pada Tahun 2014 Dan Diproyeksikan Mencapai 28.8 Juta Jiwa (11.44%) Pada Tahun 2020. Bagi Negara Berkembang Seperti Indonesia, Fenomena Tersebut Menimbulkan Berbagai Masalah Yang Membutuhkan Penyelesaian.  Perhatian  Pemerintah  Terhadap  Sistem  Penjaminan  Kesejahteraan Sosial Yang Mencakup Kualitas Hidup Lansia Masih Kurang. Kualitas Hidup Lansia Dipengaruhi Oleh Aspek Biologi, Psikologi Dan Sosial. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk  Mengetahui  Hubungan  Determinan  Biopsikososial  Dengan  Kualitas  Hidup Lansia Di Kota Surakarta.
Subjek Dan Metode:  Jenis Penelitian Ini Adalah Observasional Analitik Dengan Desain Case Control. Teknik Pengambilan Sampel Adalah Fixed Exposure Sampling. Penelitian Ini Dilakukan Di Kecamatan Laweyan Dan Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Subjek Penelitian Sebanyak 141 Lansia Yang Terdiri Dari 47 Lansia Tinggal Di Panti Werdha Dan 94 Lansia Tinggal Di Rumah Mereka Sendiri. Pengumpulan Data Dilakukan Dengan Kuesioner. Kualitas Hidup Lansia Diukur Dengan Older People Quality Of Life (Opqol) Dan Dianalisis  Menggunakan Path Analysis Dengan Nilai Signifikansi P < 0>Hasil: Sebanyak 40,4% Lansia Memiliki Kualitas Hidup Baik. Pendapatan Berhubungan Langsung Dengan Kualitas Hidup Lansia (B=0.93 ; Ci (95%)=0.006 S.D.1,86.; P=0.048). Tempat Tinggal Berhubungan Tidak Langsung Dengan Kualitas Hidup Lansia Melalui Depresi. Makin Baik Tempat Tinggal Maka Depresi Menurun (B=-1.34; Ci (95%)=-2.08 S.D.(-0.61); P=<0 B=-1.01 P=0.010). B=1.30 P=0.007) B=-1.34; xss=removed B=-1.01 B=-1.01 P=0.010).>Kesimpulan: Depresi, Pendidikan Dan Pendapatan Mempunyai Hubungan Langsung Dengan Kualitas Hidup Lansia. Tempat Tinggal Mempunyai Hubungan Tidak Langsung Dengan Kualitas  Hidup  Lansia Melalui Depresi.  Dukungan Keluarga  Berhubungan Tidak Langsung Dengan Kualitas Hidup Lansia Melalui Tempat Tinggal Dan Depresi.

Kata Kunci: Biopsikososial, Kualitas Hidup,  Lansia, Surakarta