Penulis Utama : Lailiya Mila Nugrahani
NIM / NIP : F0299071
× ABSTRAK Usaha kecil menengah (UKM) adalah suatu usaha yang menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi dibanyak negara di dunia dan memberikan kontribusi yang besar untuk mengurangi pengangguran, memerangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Di Indonesia, usaha kecil menengah (UKM) menjadi suatu fenomena perekonomian tersendiri ketika terjadi kenaikan harga pangan dan bahan baku sehingga banyak usaha besar mengalami kesulitan dalam usahanya, usaha kecil menengah mampu mempertahankan usahanya di tengah krisis ekonomi. Data menunjukkan pada tahun 1998 jumlah pelaku UKM mencapai 99,2% dari total pelaku ekonomi dan menyerap 88,3% total angkatan kerja Indonesia. Dan di Surakarta pada tahun 2002 mengalami peningkatan jumlah unit usaha dari 4525 unit usaha menjadi 4660 unit usaha dibanding dengan tahun 2001 dengan perincian tidak ada penambahan usaha besar, 2 usaha menengah dan 133 usaha kecil. Untuk tetap mempertahankan kelangsungan usahanya dan meningkatkan pertumbuhan usahanya, usaha kecil menengah menghadapi berbagai keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi itu meliputi keterbatasan finansial (permodalan), keterbatasan pemasaran, keterbatasan manajemen, keterbatasan produksi dan keterbatasan teknologi. Dari keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi, keterbatasan modal menjadi faktor yang dominan mempengaruhi tingkat pertumbuhan UKM. Bank BRI merupakan salah satu bank koordinator pembiayaan UKM berusaha menyediakan tambahan modal terutama modal kerja kepada UKM. Namun demikian terdapat faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi tingkat pertumbuhan UKM yaitu pendidikan, lama usaha dan jumlah tenaga kerja. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, hipotesis yang diajukan adalah (a) diduga faktor pendidikan, jumlah tenaga kerja, lama usaha dan kredit modal kerja secara individu maupun bersama-sama mempengaruhi tingkat pertumbuhan UKM; (b) diduga faktor kredit modal kerja menjadi faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat pertumbuhan UKM. Sejalan dengan masalah dan hipotesis penelitian tersebut maka penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober dengan menggunakan metode studi kasus dan dilakukan pada UKM yang mengambil kredit modal kerja di bank BRI Surakarta Sudirman berjumlah 153 debitur (UKM). Dengan menggunakan metode pengambilan sampel random atau sampel acak diambil 40 debitur (UKM). Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Langkah-langkah analisis dan pengujian hipotesis yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut i) uji t, ii) uji F, iii) uji R2 pada tingkat signifikansi 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individu faktor pendidikan, jumlah tenaga kerja, lama usaha dan kredit modal kerja bank BRI mempengaruhi tingkat pertumbuhan UKM. Hal tersebut terlihat bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5 %. Sedangkan secara bersama-sama faktor pendidikan, jumlah tenaga kerja, lama usaha dan kredit modal kerja bank BRI mempengaruhi tingkat pertumbuhan UKM. Hal tersebut terlihat bahwa nilai F-hitung sebesar 14,724 lebih besar daripada F-tabel sebesar 2,61 pada tingkat signifikansi 5 % dan faktor kredit modal kerja bank BRI menjadi faktor paling dominan mempengaruhi tingkat pertumbuhan UKM dengan nilai t-hitung sebesar 2.850 lebih besar daripada nilai t-hitung faktor-faktor lainnya.
×
Penulis Utama : Lailiya Mila Nugrahani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : F0299071
Tahun : 2004
Judul : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan usaha kecil menengah (UKM) (studi kasus pada debitur bank BRI Surakarta Sudirman)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Ekonomi - 2004
Program Studi : S-1 Manajemen
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Ekonomi-F.0299071-2004
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing :
Penguji :
Catatan Umum : 165/2004
Fakultas : Fak. Ekonomi dan Bisnis
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.