×
Abstrak
Website cyber extension memiliki peran penting dalam mendukung kemajuan bidang pertanian. Website tersebut merupakan sistem informasi yang mendukung pelaksanaan penyuluhan pertanian, karena dirancang secara khusus untuk meningkatkan arus informasi dari pusat sampai tingkat petani, meningkatkan penyediaan materi penyuluhan pertanian bagi penyuluh, dan meningkatkan akses petani dalam mendapatkan informasi. Website cyber extension dikembangkan oleh Kementerian Pertanian melalui BPSDMP. Penyuluh pertanian diharapkan dapat mengakses website cyber extension untuk dijadikan sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian, akan tetapi berdasarkan survei, dapat diketahui bahwa, belum semua penyuluh di Kabupaten Karanganyar memanfaatkan website cyber extension sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian. Hal tersebut disebabkan oleh sikap penyuluh terhadap website cyber extension. Oleh karena itu, diperlukan kajian mengenai sikap penyuluh terhadap website cyber extension sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor pembentuk sikap penyuluh pertanian terhadap website cyber extension, sikap afektif penyuluh pertanian terhadap website cyber extension, hubungan antara faktor-faktor pembentuk sikap dengan sikap afektif penyuluh pertanian terhadap website cyber extension serta mengkaji perbedaan sikap afektif antara penyuluh pertanian PNS dan THL-TBPP terhadap website cyber extension sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian di Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, serta menggunakan teknik survey. Lokasi penelitian ditentukan secara senaja (purposive) di Kabupaten Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penyuluh pertanian PNS maupun THL-TBPP di Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Proportionate stratified random sampling, sehingga diperoleh 64 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji rank spearman untuk menguji hubungan antara faktor pembentuk sikap dengan sikap penyuluh terhadap website cyber extension serta uji Mann Whitney U untuk mengkaji perbedaan antara sikap penyuluh pertanian PNS dengan penyuluh pertanian THL terhadap website cyber extension sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian di Kabupaten Karanganyar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas umur responden adalah 46-
55 tahun (50%), pendidikan formal yang ditamatkan responden mayoritas adalah S1 (68,75%), tingkat pendidikan non formal yang diikuti penyuluh dalam satu tahun terakhir tergolong sangat rendah (84.37%), namun penyuluh yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 2 kali memiliki tingkat pendidikan non formal yang baik karena memang pendidikan non formal terkait sosialisasi dan pelatihan pengelolaan website cyber extension hanya diadakan sebanyak 2 kali. pengalaman pribadi penyuluh di Kabupaten Karanganyar tergolong rendah (45,31%), serta pengaruh orang lain yang dianggap penting tergolong cukup berpengaruh (53,12%). Sedangkan sikap penyuluh terhadap kualitas informasi website cyber extension tergolong baik (59,37%), sikap penyuluh terhadap kualitas desain website cyber extension tergolong baik (56,25%) dan sikap penyuluh terhadap kualitas penggunaan website cyber extension tergolong buruk (34,37 %). Berdasarkan analisis (rs) dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan non formal, pengalaman pribadi serta pengaruh orang lain yang dianggap penting dengan sikap penyuluh terhadap website cyber extension sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian, namun ada hubungan yang tidak signifikan antara pendidikan formal dengan sikap penyuluh terhadap website cyber extension sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian, karena antara penyuluh pertanian yang memiliki tingkat pendidikan tiggi maupun rendah tidak memberikan efek terhadap sikap penyuluh terhadap website cyber extension. Berdasarkan hasil analisis Mann Whitney U menunjukan bahwa ada perbedaan anatara sikap penyuluh PNS dengan THL-TBPP terhadap website cyber extension sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian.