×
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya: (1) perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode mengajar eksperimen dan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep Fisika. (2) perbedaan pengaruh antara siswa yang berkemampuan Matematika tinggi dan siswa yang berkemampuan Matematika rendah terhadap pemahaman konsep Fisika. (3) interaksi antara metode pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan kemampuan Matematika siswa terhadap pemahaman konsep Fisika. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 1 Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas, yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 yang masing-masing berjumlah 42 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data kemampuan awal siswa yang diambil dari nilai Ujian Fisika Semester I dan data Kemampuan Matematika siswa yang diambil dari nilai Ujian Matematika Semester 1. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Impuls dan Momentum. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dengan isi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava dengan menggunakan metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode mengajar eksperimen dan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep Fisika. ( Fa = 4,3831 > F0,05;1;80 = 3,96). Dari uji komparasi ganda diperoleh bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan antara perlakuan I (metode pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen) dan perlakuan II (metode pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi). Karena > , maka perlakuan ke I lebih efektif daripada perlakuan ke II. (2) Ada perbedaan pengaruh antara siswa yang berkemampuan Matematika tinggi dan siswa yang berkemampuan Matematika rendah terhadap pemahaman konsep Fisika. ( Fb = 44,1639> F0,05;1;80 = 3,96). Dari uji komparasi ganda diperoleh bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan antara perlakuan I (kemampuan awal matematika tinggi) dan perlakuan II (kemampuan awal matematika tinggi). Karena > , maka perlakuan ke I lebih efektif daripada perlakuan ke II (3) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan kemampuan Matematika siswa terhadap pemahaman konsep Fisika.(Fab= 3,906 < F0>