Salah satu suku yang membuka dirinya adalah dan bersentuhan langsung dengan teknologi dan modernisasi adalah kelompok Suku Baduy Luar. Hal menciptakan perubahan yang lebih cepat pada pola perilaku, khususnya generasi muda suku tersebut. Dimana perubahan tersebut dapat dilihat dari penggunaan media sosial Facebook sebagai media untuk memperlihatkan atau membagikan apapun mengenai diri mereka. Paradigma yang relevan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretif dengan jenis penelitian bersifat kualitatif dengan metode fenomenologi. Adapun teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Dramaturgi dan Teori CMC sebagai teori pendukung. Peneliti dapat menyimpulkan melalui panggung depan diidentikan dengan pengelolaan kesan atau teknik impression managemen agar dapat memperoleh citra yang diinginkan. Generasi millenial Suku Baduy Luar pun akan mengelola kesan ini terutama melalui panampilan (appreance) dan gaya (manner) yang mereka tampilkan di Facebook. Di panggung belakang generasi millenial Suku Baduy Luar bersikap apa adanya sesuai dengan identitas asli yang mereka miliki, yaitu sebagai orang Baduy yang lekat adat dan budayanya. Sedangkan, wujud SSP yang dilakukan millennial Suku Baduy Luar guna mendapatkan kesan positif dari Friends antara lain, memilih foto, emoticon, caption   sesuai kriteria, angle yang dikehendaki, dan memanipulasi foto.

Kata kunci : Generasi Millenial, Suku Baduy Luar, Fenomenologi, Dramaturgi, CMC, Selective Self Presentations, Pengelolaan Kesan.