Penelitian   ini   mengkaji   tentang   Pengendalian   Peredaran   Minuman Beralkohol Dalam Mencegah Meningkatnya Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polres Boyolali agar Pemerintah Daerah (Pemda) dapat menerbitkan Perda yang memperketat peredaran minuman beralkohol di Boyolali, sebagai sosial kontrol dan upaya perubahan dalam masyarakat  agar memahami dan menyadari akan bahaya mengkonsumsi minuman beralkohol.
Penelitian dalam penulisan tesis ini adalah penelitian hukum empiris atau penelitian hukum non-doktrinal yang menganalisis dan mengkaji bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Pendekatan yang digunakan fokus pada efektivitas hukum,  kepatuhan terhadap  hukum,  peranan  lembaga atau  institusi  hukum  di dalam penegakan hukum, implementasi aturan hukum, pengaruh aturan hukum terhadap masalah sosial tertentu atau sebaliknya, dan pengaruh masalah sosial terhadap aturan hukum dengan mengunakan logika deduksi. Tehnik pengumpulan data primer, dengan wawancara mendalam (depth interview) dengan para responden.  Observasi  langsung  terhadap  subjek  penelitian  dan  yang  paling penting adalah menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dari para responden melalui analisis kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian kebijakan yang dilakukan oleh Polres Boyolali, Pengendalian Peredaran Minuman Beralkohol dalam mencegah meningkatnya tindak Pidana, masih mengedepankan sifat preemtif, prevetif dan represif dirasa masih belum optimal dikarenakan masih minimnya sanksi pindana yang diterapkan, sehingga belum bisa memberikan efek jera kepada pengedar dan konsumen minuman beralkohol. Perlunya perubahan sanksi pidana yang tegas serta Perda yang ketat dalam peredaran minuman berlakohol untuk mencegah peredarannya. Polres Boyolali harus mengedepankan penegakan hukum yang bersifat represif. Faktor  internal maupun eksternal  yang mempengaruhi masih maraknya  perdaran  minuman  beralkohol  di  Boyolali.  Faktor  internal  :  gen, keadaan psikologis dan kerohanian, sedangkan faktor eksternal : tingkat pendidikan, ekonomi, latar belakang kehidupan, budaya, serta kerana tidak adanya kontrol sosial di masyarakat.
Implikasi  dari  penelitian  ini  adalah  masih  maraknya  kejahatan  akibat
minuman  beralkohol.  Polri  perlu  melakukan  upaya-upaya  yang  efektif  terkait tugas dan wewenangnya, dengan meningkaktkan razia terhadap peredaran minuman beralkohol, serta mengedapankan upaya represif dalam mencegah peredaran minuman beralkohol di Boyolali. Serta masukan kepada Pemda untuk mengeluarkan aturan yang ketat bagi peredaran dan sanksi administratif tegas terhadap pengedar minuman beralkohol ilegal.