ABSTRAK

Latar   Belakang:   Diperkirakan   terdapat   sekitar   50   juta   penduduk   dunia menderita penyakit epilepsi dan dari keseluruhan tersebut 80% pasien berasal dari negara  berkembang.  Kualitas  tidur  yang  buruk  merupakan  salah  satu  faktor pemicu terjadinya bangkitan epilepsi. Bangkitan epilepsi dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kualitas hidup pasien epilepsi.

Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2016. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah pasien di Poliklinik Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner PSQI dan QOLIE- 31. Variabel terikat adalah kualitas hidup sedangkan variabel bebasnya adalah kualitas tidur. Didapatkan data terdistribusi normal sehingga dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson.

Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan sampel 12 wanita (40%) dan 18 pria (60%). Pasien epilepsi dengan skor total PSQI terendah (2) memiliki rerata skor total QOLIE- 31 73, 43 dan pasien dengan skor total PSQI tertinggi (14) memiliki rerata skor total  QOLIE- 31  44,  13.  Hasil  analisis  menggunakan  uji  korelasi Pearson menunjukan korelasi yang signifikan (p? 0, 05) antara skor total PSQI dan skor total QOLIE- 31.

Simpulan: Didapatkan korelasi antara skor total PSQI dan skor total QOLIE- 31 pasien epilepsi di Poliklinik Saraf RSUD Dr. Moewardi. Semakin tinggi skor total PSQI maka semakin rendah skor total QOLIE-31.

Kata Kunci: Epilepsi, Kualitas Tidur, Kualitas Hidup