Abstrak

Tujuan penelitian ini pertama untuk menganalisis pemikiran Karen Armstrong (1944-2018) mengenai konflik Israel-Palestina. Kedua, untuk menganalisis solusi yang ditawarkan Karen Armstrong mengenai konflik Israel- Palestina. Ketiga, untuk membahas tentang kekurangan dan kelebihan pemikiran Karen  Armstrong.  Landasan  Teori  yang  digunakan  untuk  menganalisis  data adalah teori religi yang dikemukakan oleh Evans Pritchard dan teori konflik sosial menurut Oberschall. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa menurut Karen Armstrong, konflik antara Israel dan Palestina didasari oleh alasan keagamaan. Konflik ini diperkeruh oleh para fundamentalis dari kedua belah pihak. Fundamentalis dari pihak Israel melakukan berbagai upaya untuk mendominasi dan   menguasai   wilayah   Palestina   sedangkan   fundamentalis dari Palestina berusaha mempertahankan Palestina dengan kekerasan. Pemikiran Karen Armstrong mengenai konflik ini dibagi menjadi empat konsep utama. Pertama, ruang  sakral  yang  mendasari  upaya  Israel  dan  Palestina    untuk    tinggal  dan menetap di kawasan Palestina. Kedua, mitos-mitos keagamaan mengenai keistimewaan tanah Palestina menyebabkan para pemukim Yahudi datang secara masif pada awal abad kedua puluh dan berusaha mengusir penduduk Palestina. Ketiga, pluralisme simbolik di Palestina terutama di Jerusalem menyebabkan konflik berlangsung berkepanjangan. Keempat, dimensi etis agama yang menjadi solusi bagi konflik Israel dan Palestina. Meskipun kajian Karen Armstrong mengenai  konflik  Israel-Palestina  dari  sudut  pandang  agama  kurang komprehensif. Tetapi Karen  Armstrong berhasil  menjelaskan  secara logis dan detail alasan pihak yang berkonflik dan menawarkan sebuah solusi untuk konflik tersebut.

Kata Kunci : Palestina, Israel, konflik, Ide-Ide, Karen Armstrong