Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang tidak reversibel sempurna pada saluran pernapasan. Rokok adalah salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan PPOK. Kandungan zat kimia yang ada di dalam rokok dapat menyebabkan inflamasi pada saluran pernapasan. Inflamasi yang terjadi pada PPOK dapat mempengaruhi kadar hemoglobin. Selain itu, asap rokok dapat mengganggu ikatan antara hemoglobin dan oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan derajat merokok terhadap kadar hemoglobin pada pasien PPOK. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan studi cross sectional. Subjek penelitian ini adalah pasien PPOK di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) pada bulan September – November tahun 2019. Derajat merokok dibagi menjadi tiga kategori, yaitu ringan, sedang, dan berat. Kadar hemoglobin dibagi menjadi dua kategori, yaitu tidak anemia dan anemia. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan sampel berjumlah 36 orang. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil uji Chi-square menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara derajat merokok ringan dan sedang dengan kadar hemoglobin pada pasien PPOK (p = 0,241; CC = 0,255). Tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara derajat merokok sedang dan berat dengan kadar hemoglobin pada pasien PPOK (p = 1,000; CC = 0,031). Tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara derajat merokok ringan dan berat dengan kadar hemoglobin pada pasien PPOK (p = 0,395; CC = 0,230). Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara derajat merokok dengan kadar hemoglobin pada pasien PPOK.

Kata Kunci: PPOK, Derajat Merokok, Hemoglobin