Latar Belakang: Depresi merupakan gangguan perasaan yang ditandai dengan kehilangan kegembiraan disertai gangguan tidur dan menurunnya selera makan. Pola makan yang berubah dapat menimbulkan permasalahan gizi, cara mendeteksi dini permasalahan gizi adalah dengan pengukuran status gizi. Status gizi diartikan sebagai gambaran kondisi fisik sebagai refleksi dari keseimbangan energi yang masuk dan keluar. Pencegahan depresi dan permasalahan gizi dapat dilakukan dengan olahraga. Sebab olahraga mampu meningkatkan kesehatan fisik maupun kesehatan psikis, memperbaiki mood dan menurunkan kecemasan. Penelitian mengenai perbedaan tingkat depresi dan status gizi antara mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS dilakukan untuk mencari ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara 2 kelompok dengan pola olahraga yang berbeda. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi case control, yang dilakukan pada bulan Oktober-November 2019 di Fakultas Kedokteran UNS Surakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2016, 2017, dan 2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah stratified random sampling. Variabel terikat adalah tingkat depresi serta status gizi dan variabel bebas adalah olahraga. Data frekuensi olahraga didapat dari pengisian kuesioner frekuensi olahraga, data tingkat depresi didapat dari pengisian kuesioner BDI II, dan data status gizi didapat dari IMT yang dihitung dengan mengukur tinggi serta berat badan pada subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Data kemudian diolah menggunakan aplikasi statistik SPSS versi 23 for Mac dan dianalisis menggunakan uji independent sample t test. Hasil: Subjek berjumlah 92 orang, terdiri dari 39 laki-laki (42,4%) dan 53 perempuan (57,6%). Terdapat pola perbedaan tingkat depresi dan status gizi yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang berolahraga teratur dan tidak teratur (p < 0>

Kata Kunci: olahraga, depresi, status gizi, mahasiswa Fakultas Kedokteran