×
Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit sampah masyarakat (pekerja seks, injecting drug users, waria), sehingga perlu dikucilkan dan didiskriminasi. Menderita HIV/AIDS di Indonesia dianggap aib, sehingga dapat menyebabkan tekanan psikologis terutama pada penderitanya maupun pada keluarga dan lingkungan di sekeliling penderita. Secara fisiologis HIV menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya. Jika ditambah dengan stres psikososial-spiritual yang berkepanjangan pada pasien terinfeksi HIV, maka akan mempercepat AIDS, bahkan meningkatkan angka kematian. Sebab itu, seharusnya Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mendapatkan perlakuan yang layak dan dukungan sosial dari lingkungan sekitar. Untuk mendapat dukungan sosial dari orang di sekitar, ODHA harus mampu menerima dan melakukan pengungkapan diri kepada orang lain. Tidak banyak ODHA yang mampu menceritakan kondisinya kepada orang lain. Peneliti ingin mengetahui bagaimana proses ODHA dalam mengungkapkan diri dari awal hingga mereka berani mengungkapkan kondisinya kepada orang di sekitarnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus untuk menggambarkan bagaimana proses pengungkapan diri Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) secara interpersonal kepada orang di sekitarnya di Kebumen. Sampel diambil dengan pendekatan purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini menggunakan Teori Penetrasi Sosial milik Irwin Daltman dan Dalmas Taylor.
Ditemukan bahwa proses pengungkapan diri kelima ODHA ada yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan ada juga yang hanya butuh waktu sedikit hingga mampu mengungkapkan diri. Kelima informan menunjukkan perbedaan tahap dalam melakukan pengungkapan diri. Berdasarkan 11 pengungkapan diri yang dilakukan oleh 5 informan, terdapat 5 pengungkapan diri yang melewati seluruh tahap penetrasi sosial. Sedangkan 6 pengungkapan lainnya tidak melewati seluruh tahapan penetrasi sosial. Sehingga ada beberapa informan yang tidak melewati tahap awal. Pada 5 pengungkapan diri informan, topik yang dibahas cenderung mengenai jenis-jenis penyakit, keluhan-keluhan penyakit, pengungkapan diri dan penyebab terkena penyakit. Perbedaan ini disebabkan dari tingkat kepercayaan dan juga kedekatan informan dengan orang yang menjadi target pengungkapan diri informan.
Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Pengungkapan diri, ODHA, Penetrasi Sosial.