Penulis Utama : Lailatul Muharomah
NIM / NIP : H0815068
×

Pembangunan subsektor hortikultura di Indonesia pada masa mendatang dipacu ke arah sistem agribisnis. Bawang merah sebagai sayuran unggulan nasional selalu menjadi perhatian para pemangku kepentingan terkait keragaan produksi dan konsumsinya. Sifat produk bawang merah yang mudah rusak (perishable), namun dikonsumsi terus sepanjang tahun menyebabkan perubahan harga yang sangat cepat. Pengembangan produk hortikultura masih kurang terencana, petani mengusahakan suatu tanaman lebih pada informasi harga pada musim-musim sebelumnya, sementara keseimbangan jumlah pasokan dan permintaan belum dapat diantisipasi dengan baik. Keberadaan supply chain atau rantai pasokan sangat vital bagi kelangsungan suatu industri ataupun bagi perusahaan itu sendiri. Rantai pasokan adalah suatu alur besar yang melibatkan aliran barang,  informasi, uang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Metode dasar penelitian adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian yaitu di Kelompok Tani “Tani Utomo Jayan” yang berada di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, karena lokasi tersebut memiliki produksi terbesar bawang merah di Kabupaten Boyolali. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu (1) Metode Food Supply Chain Networking (FSCN) untuk mengetahui struktur rantai pasok, (2) Metode Supply Chain Operations Reference (SCOR) untuk mengetahui kinerja rantai pasok, (3) Marjin Pemasaran untuk mengetahui efisiensi pemasaran.

Hasil penelitian menunjukkan dalam metode FSCN terdapat hubungan yang berkaitan antara proses bisnis rantai, struktur rantai pasok, dan manajemen rantai pasok dimana ketiganya saling berkaitan dengan aliran informasi, aliran barang, dan aliran finansil pada rantai pasok bawang merah. Terdapat tiga saluran pemasaran yang ketiganya memiliki aliran produk yang sama yaitu bawang merah segar. Aliran finansial yang terjadi yaitu secara tunai dan langsung. Sedangkan aliran informasi terjadi dengan menggunakan SMS atau telepon serta standing order. Sesuai yang telah dikaji dalam metode SCOR, kinerja rantai pasok bawang merah di Tani Utomo Jayan sudah tergolong dalam kinerja yang baik meskipun ada beberapa yang memang perlu diperbaiki kembali. Marjin pemasaran terbesar terjadi pada saluran pemasaran 2 pada pemasaran bawang merah di Tani Utomo Jayan yaitu Rp 5.000 dengan persentase 41,7 %. Marjin pemasaran terkecil terjadi pada saluran 3 pada pemasaran bawang merah di Tani Utomo Jayan yaitu Rp 3.000 dengan persentase 25%.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini antara lain dalam metode FSCN sudah terstuktur dengan baik dengan peran langsung kelompok tani dalam tiap saluran pemasaran bawang merah. Pengukuran kinerja rantai pasok di Kelompok Tani Utomo Jayan dengan metode Supply Chain Operations Reference telah menghasilkan kinerja rantai pasok yang cukup baik. Marjin pemasaran yang paling efisien terjadi pada saluran pemasaran 2 karena menghasilkan marjin yang tinggi. Saran yang diberikan penulis untuk meningkatkan kinerja rantai pasok di Tani Utomo Jayan antara lain perlu adanya pengawasan pada tiap anggota kelompok tani terkait budidaya maupun pemasaran oleh anggota. Pentingnya koordinasi antar anggota akan meningkatkan kinerja rantai.

×
Penulis Utama : Lailatul Muharomah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0815068
Tahun : 2019
Judul : Analisis manajemen rantai pasok bawang merah (kasus di kelompok tani “Tani Utomo Jayan” desa Gedangan kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2019
Program Studi : S-1 Agribisnis
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pertanian Jur. Agribisnis-H0815068 -2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Heru Irianto, M.M.
2. Dr. Umi Barokah, S.P., M.P
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.