Masalah tayangan televisi yang menghasilkan dampak untuk anak membuat literasi media cocok diterapkan untuk orang tua sebagaimana dengan adanya masalah yang ditimbulkan dari televisi dalam kegiatan menonton televisi anak. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan bentuk literasi media dan (2) bentuk tindakan orang tua berdasarkan konsep literasi media di Kelurahan Baluwarti Surakarta. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data dari 12 informan, yang dipilih secara purposive sampling, sebelum wawancara dan pengamatan di kelurahan Baluwarti yang warganya heterogen. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial Max Weber dan telah dianalisis dengan Miles dan Huberman yang terdiri empat tahapan: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dampak negatif menonton televisi adalah menghambat aktifitas fisik, kecanduan menonton televisi, menonton tayangan yang tidak sesuai untuk kriteria anak, meniru tayangan, dan konsumerisme; (2) orang tua  memiliki literasi media tingkat basic dan medium yang berbentuk pengetahuan dan kemampuan berdasarkan indikator dan kategori yang ditetapkan dalam konsep literasi media; dan (3) orang tua telah melakukan lima tindakan: mendampingi anak menonton, mengatur waktu, memilihkan tayangan, membatasi jumlah menonton, dan mengalihkan perhatian anak dari tayangan dewasa ketika menonton televisi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya motivasi danalasan terhadap tindakan orang tua dalam kegiatan menonton televisi anak berdasarkan literasi media dan dikategorikan dalam empat kategori tindakan sosial Max Weber. Peneliti menyarankan agar anak-anak mampu memilah dan memilih tayangan serta media yang edukatif, dan untuk orang tua agar menggunakan pengetahuan dan kemampuan dalam literasi media.

Kata kunci: Literasi Media, Dampak Menonton Televisi, Tindakan Sosial