ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel independen kompleksitas organisasi, afiliasi politik,kinerja instansi, kompetensi pimpinan dan ukuran auditor internal terhadap variabel dependen pengungkapan transparansi informasi publik Kementerian/Lembaga di Indonesia. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran organisasi, opini audit, umur organisasi dan tipe organisasi. Desain/Metodologi penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan menggunakan data sekunder yang dipublikasikan BPK RI, Kemenpan RB, dan Kementerian/Lembaga. Sampel yang digunakan terdiri  atas 32 kementerian dan 50 lembaga yang telah diaudit oleh BPK-RI. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Temuan adanya pengaruh positif signifikan antara kinerja instansi terhadap pengungkapan transparansi informasi publik dan adanya pengaruh negatif signifikan antara afiliasi politik dengan pengungkapan transparansi informasi publik. Kompleksitas organisasi, kompetensi pimpinan dan ukuran auditor internal tidak berpengaruh terhadap tranparansi informasi publik K/L. Tingkat transparansi informasi publik K/L secara keseluruhan sebesar 59,44%, pengungkapan wajib sebesar 68,32% dan pengungkapan sukarela sebesar 62,96%
Keterbatasan penelitian ini adalah menggunakan sampel 82 dari 172 Kementerian/Lembaga. Pemilihan sampel dibatasi pada K/L yang telah diaudit BPK RI. Implikasi Praktis penelitian ini adalah mendorong pemerintah melakukan upaya agar K/L penuh mematuhi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik unntuk meningkatkan pengungkapan transparansi informasi publik K/L.

Kata Kunci : Transparansi Informasi Publik, Kementerian/Lembaga, Keterbukaan Informasi