RSUD Karanganyar merupakan salah satu rumah sakit umum di kabupaten Karanganyar dengan beberapa instalasi diantaranya instalasi farmasi. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata waktu tunggu obat pasien di instalasi farmasi melebihi batas standar pelayanan minimum yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk meminimasi waste sehingga dapat mengurangi waktu tunggu obat di instalasi farmasi RSUD Karanganyar. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, penggambaran aliran proses dan informasi melalui cross functional flowchart, identifikasi waste, identifikasi waste kritis dengan menggunakan metode borda dan diagram pareto, identifikasi penyebab waste dengan menggunakan teknik five whys dan menyusun usulan perbaikan. Hasil identifikasi waste digambarkan melalui VSM sehingga persentase aktivitas Non Value Added dan aktivitas Value Added sebesar 94,75% dan 5,25%. Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan 2 waste kritis yang ada di instalasi farmasi yaitu waste overprocessing dengan persentase sebesar 23% dan waste waiting dengan persentase sebesar 19%. Rekomendasi perbaikan yang diusulkan yaitu penambahan informasi mengenai berkas yang dikumpulkan, melakukan briefing antar  staff, labelling dan controlling dilakukan berdasarkan nomor urut, perbaikan sistem penyerahan resep dan penambahan automated machine pengambilan nomor antrian.

Kata kunci: lean hospital, value stream mapping, waste, metode borda, teknik five whys, instalasi farmasi