Penelitian ini dilakukan karena tingkat perkembangan pendidikan dan teknologi semakin pesat di era 4.0 diperlukannya model pembelajaran kooperatif yang sesuai, sangat penting pada perkembangan era 4.0 ini yang diukur berdasarkan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan kreativitas belajar siswa. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) manakah model pembelajaran CBL, PBL, dan CTL dengan pendekatan inquiry yang menghasilkan HOTS dan kreativitas belajar matematika siswa yang lebih baik; 2) manakah disposisi matematis tinggi, sedang, atau rendah yang menghasilkan HOTS dan kreativitas belajar matematika siswa yang lebih baik; 3) apakah terdapat interaksi antara  model pembelajaran  dan disposisi matematis terhadap HOTS dan kreativitas belajar matematika siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 × 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN Se- Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 279 siswa dengan rincian 94 siswa untuk kelas eksperimen CBL, 91 siswa untuk kelas eksperimen PBL, dan 94 siswa untuk kelas eksperimen CTL. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes HOTS, angket kreativitas belajar matematika, angket disposisi matematis, dan lembar observasi. Uji keseimbangan menggunakan uji anava multivariat satu jalan dengan sel tak sama, diperoleh Fhit = 0,506 dengan Ftabel = 2,388. Karena Fhit  < Ftabel xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed>Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) HOTS dan kreativitas belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran CBL dengan pendekatan inquiry lebih baik dari pada siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran PBL dan CTL dengan pendekatan inquiry dan HOTS dan kreativitas belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran PBL dengan pendekatan inquiry lebih baik dari pada siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran CTL dengan pendekatan inquiry; 2) HOTS dan kreativitas belajar siswa yang memiliki kemampuan disposisi matematis tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan disposisi matematis sedang dan rendah dan HOTS dan kreativitas belajar siswa yang memiliki kemampuan disposisi matematis sedang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan disposisi matematis rendah; 3) Tidak terdapat interaksi pada masing-masing model pembelajaran dan disposisi matematis terhadap HOTS dan kreativitas belajar siswa

Kata kunci: CBL, PBL, CTL, Pendekatan Inquiry, Disposisi Matematis, HOTS, Kreativitas Belajar Matematika