×
Model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model persediaan yang terintegrasi antara retailer, dan supplier dengan mengadopsi kebijakan consignment stock, periodic review, dan permintaan yang bergantung pada harga jual produk. Retailer merupakan pihak yang mengelola persediaan produk yang dijual ke konsumen akhir, sedangkan supplier adalah pihak yang memesan produk ke manufaktur dan menjualnya ke retailer. Model yang dibahas menerapkan 3 sistem yang berbeda. Model pertama menerapkan sistem tradisional yang tidak menerapkan consignment stock. Kedua, model yang menerapkan sistem consignment stock. Ketiga, model yang menerapkan sistem consignment stock dan Vendor Managed Inventory (VMI). Fungsi tujuan yang dicapai dalam model ini adalah maksimasi keuntungan gabungan antara retailer dan supplier dengan variabel keputusan berupa harga jual retailer (p), periode review (T), dan safety factor (k). Untuk mengvalidasi model dalam penelitian ini dilakukan percobaan perhitungan dengan algoritma pencarian solusi model ini dengan menggunakan software Matlab 2014b. Berdasarkan contoh numerik, didapatkan hasil keuntungan gabungan model tanpa adanya consignment stock sebesar $92.386, dan keuntungan gabungan model dengan consignment stock sebesar $95.170. Dengan demikian, dapat dikatakan model dengan kebijakan consignment stock menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan model tanpa consignment stock