Abstrak: Penilaian lokasi kesehatan yang optimal menjadi salah satu perhatian utamabagi negara berkembang untuk menghindari terjadinya epidemik penyakit yangdapat menurunkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu contoh pentingnyapengobatan dan penanggulangan penyakit bagi negara berkembang adalah penyakitseperti muntaber, demam berdarah, dan malaria yang memerlukan kecepatanpenanganan untuk mencegah keparahan penyakit yang dapat berujung padakematian. Sehingga dalam suatu negara berkembang perlu diketahui apakah lokasifasilitas kesehatan yang tersedia sudah optimal atau tidak.Tujuan dari penelitian ini adalah menilai efektifitas dan efisiensi lokasi darihierarki fasilitas kesehatan yang ada di Kota Surakarta, Indonesia berdasarkansistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Efektifitas fasilitas ditinjau dari utilitasperalatan dan tenaga medis dan efisiensi ditinjau jarak dan waktu tempuh yangoptimal ditinjau dari jarak fasilitas ke lokasi calon pasien. Penilaian dilakukandengan menggunakan model hierarchial capacitated maximal covering.Dari hasil penelitian ini didapatkan belum seluruh demand yang ada telahmampu dilayani oleh hierarki fasilitas kesehatan yang ada. Pada hierarki tingkat 1sebanyak 220 orang tidak terlayani pada Kelurahan Kadipiro karena kapasitasPuskesmas/Dokter Keluarga yang ada tidak mencukupi jumlah demand. Sedangkanpada tingkat empat demand dari Rumah Sakit Kasih Ibu tidak terlayani oleh RumahSakit Tipe A yaitu Rumah Sakit Dr. Moewardi karena jarak antar kedua rumah sakittersebut melebihi jarak kritis yang diijinkan. Agar seluruh demand yang ada dapatterlayani maka perlu penambahan kapasitas pada Puskesmas Gambirsari danpenggunaan jarak 5,5 kilometer sebagai jarak kritis.Kata kunci : Lokasi Fasilitas , Fasilitas Kesehatan , Riset Operasi, HierarchicalFacility Problem, Model Maximal Covering