Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan AKI dan kematian perinatal tinggi. Penyebab kematian ibu tertinggi di Jawa Tengah pada tahun 2016 disebabkan oleh perdarahan dan hipertensi.  Preeklampsia merupakan hipertensi yang muncul setelah usia kehamilan 20 minggu yang sebelumnya tidak menderita hipertensi dapat disertai proteinuri atau tanpa proteinuri dengan gejala pada target organ. Pada ibu dengan preeklampsia tidak terjadi invasi trofoblas sehingga lapisan otot tetap kaku dan tidak dapat mengalami distensi dan vasodilatasi sehingga aliran darah uteroplasenta menurun yang mengakibatkan hipoksia dan iskemia plasenta. Gangguan pertukaran gas dan pengangkutan oksigen dari ibu ke janin ini dapat menyebabkan asfiksia pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan preeklampsia dengan kejadian asfiksia pada bayi di RSUD Wonogiri tahun 2018.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Sampel merupakan ibu dengan preeklampsia di RSUD Wonogiri tahun 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan didapatkan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yaitu 70 ibu dengan preeklampsia. Data kemudian dianalisis dengan analisis bivariat berupa uji spearman dan analisis multivariat berupa regresi linear berganda.
Hasil : Didapatkan hasil yang signifikan antara preeklampsia dengan kejadian asfiksia pada bayi. Hasil analisis multivariat terdapat hasil yang signifikan antara preeklampsia dengan kejadian asfiksia sig = 0,023, hasil signifikan juga didapatkan antara lama persalinan dengan kejadian asfiksia sig = 0,003. Namun hasil tidak signifikan didapatkan pada usia kehamilan dengan kejadian asfiksia sig = 0,200, hasil tidak signifikan juga didapatkan pada teknik persalinan dengan kejadian asfiksia sig = 0,273.

Kesimpulan : Preeklampsia berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi