×
Latar Belakang: Soil-Transmitted Helminths (STH) adalah cacing parasit usus yang dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi telur atau larva cacing. Prevalensi infeksi STH di Indonesia mencapai 28%, dengan prevalensi tertinggi pada kelompok usia 5-15 tahun. Pada anak-anak, infeksi STH dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, memori dan intelegensia sehingga apabila terjadi dalam jangka panjang, dapat terjadi penurunan kualitas sumber daya manusia. Faktor risiko infeksi STH meliputi personal hygiene yang buruk, tingkat sosio-ekonomi rendah dan sanitasi lingkungan yang buruk. SDN Sibela Timur menjadi pilihan sebagai lokasi penelitian karena lokasinya berdekatan dengan TPA Putri Cempo Mojosongo. Keberadaan TPA merupakan tempat ideal untuk perkembangbiakkan lalat dan berpotensi mencemari air di lingkungan tersebut.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional, yang dilakukan di SDN Sibela Timur pada bulan Oktober-November 2019. Subjek penelitian adalah siswa SDN Sibela Timur kelas I-VI berjumlah 100 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Variabel terikat adalah infeksi soil-transmitted helminths yang didapatkan dari hasil pemeriksaan sampel feses dengan metode Kato-Katz dan variabel bebas adalah personal hygiene (kebiasaan mencuci tangan, menggunting kuku, menggunakan alas kaki, jajan) dan sosio-ekonomi (tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan orang tua) yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil: Angka kejadian infeksi soil-transmitted helminths pada siswa SDN Sibela Timur sebesar 0%.
Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara personal hygiene dan sosio-ekonomi terhadap infeksi soil-tranmitted helminths pada siswa SDN Sibela Timu