Penulis Utama : Nurhayati
NIM / NIP : F0111060
×

Abstrak:

 

Menjadi kota dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi 
 
di Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta ternyata masih menghadapi masalah
kemiskinan yang cukup pelik dilihat dari persentase penduduk miskin yang masih
cukup tinggi. Tingginya kualitas pembangunan manusia kota ini seharusnya
menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk telah hidup dalam kondisi yang
lebih baik. Namun, melihat dari data yang ada seakan terdapat mata rantai yang
hilang antara pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui mengapa kota dengan nilai IPM cukup tinggi seperti
Surakarta memiliki tingkat kemiskinan yang juga relatif tinggi. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut penyebab tingginya kemiskinan di kota ini dianalisis
menggunakan pendekatan kemiskinan individual dan kemiskinan struktural 
Studi ini berlokasi di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon
sebagai wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Kota Surakarta
selama beberapa tahun terakhir. Untuk mendapatkan data primer, dilakukan
survey rumah tangga dan wawancara mendalam dengan mengambil sampel RT
paling miskin dan RT paling kaya. Kedua RT merupakan bagian dari Kampung
Losari yang terletak di Kelurahan Semanggi. Data yang ada dianalisis
menggunakan metode penelitian capuran dengan pendekatan sequential
explanatory design.
Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat di kedua lokasi penelitian
menghadapi masalah kemiskinan individual dan struktural. Kemiskinan individual
ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat akibat keterbatasan
ekonomi rumah tangga, skeptis, dan kemalasan. Rendahnya tingkat pendidikan
membuat banyak masyarakat bekerja pada pekerjaan berupah rendah di sektor
perdagangan dan industri pengolahan. Kemiskinan juga disebabkan karena orang
tua yang menikah di usia muda. Fenomena ini membuat rumah tangga menjadi
rentan terhadap kemiskinan karena kurangnya persiapan untuk menikah, berhenti
bekerja bagi perempuan, dan kecenderungan memiliki banyak anak.
Kemiskinan struktural disebabkan oleh peraturan yang membuat programprogram

pengentasan kemiskinan menjadi tidak tepat sasaran dan membatasi
akses masyarakat terhadap sumber daya yang tersedia. Selain itu, kemiskinan
struktural juga disebabkan oleh formalitas pemerintah yang membuat programprogram

kemiskinan tersebut mengalami disorientasi tujuan. Secara umum RT
paling miskin memiliki kondisi struktural yaitu akses terhadap pelayanan publik
yang lebih baik, sementara RT paling kaya memiliki kondisi individual yaitu latar
belakang pendidikan yang jauh lebih baik.

Kata Kunci: Kemiskinan Individual, Kemiskinan Struktral, Rumah Tangga
Perkotaan 

×
Penulis Utama : Nurhayati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : F0111060
Tahun : 2017
Judul : ANALISIS KEMISKINAN INDIVIDUAL DAN STRUKTURAL PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI PERKOTAAN STUDI KASUS: KAMPUNG LOSARI, KELURAHAN SEMANGGI, KECAMATAN PASAR KLIWON, KOTA SURAKARTA
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Ekonomi dan Bisnis - 2017
Program Studi : S-1 Ekonomi Pembangunan
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. Ekonomi dan Bisnis-Jur. Ekonomi Pembangunan-F0111060-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Drs. Vincentius Hadi Wiyono W. K., M.A.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ekonomi dan Bisnis
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.