Penelitian ini membahas tentang relasi positif dari peristiwa aksi protes nelayan pada tahun 1974 di pesisir Muncar Banyuwangi yang berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan setempat. Salah satu hal positif yang dapat diambil adalah modernisasi alat tangkap perikanan yang berakibat pada munculnya kapal slerek beserta jaringnya, jaring purse saine yang mampu membuat taraf hidup nelayan di pesisir Muncar meningkat.
Penelitian ini adalah penelitian sejarah sehingga metode yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian sejarah yaitu Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik Sumber (Kritik Intern dan Ekstern), Interpretasi penulis, dan puncaknya adalah Historiografi yaitu merekonstruksi dan menuliskan analisis secara tajam berdasarkan sumber-sumber yang diperoleh. Pengumpulan sumber diperoleh dari Arsip atau dokumen resmi dari Pangkopkamtib atau pemerintah yang berkuasa pada masa itu. Selain itu, penggalian sumber juga dilakukan melalui wawancara kepada orang yang bertindak sebagai pelaku atau saksi pada masa terjadinya peristiwa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemerintah berupa modernisasi alat tangkap perikanan untuk nelayan Muncar diterima oleh masyarakat, walaupun dalam proses penerimaannya terdapat konflik yang wajar ada sebagai salah satu factor terjadinya perubahan.
Melalui analisis yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa modernisasi alat tangkap perikanan yang dijembatani dengan peristiwa aksi protes nelayan itu tidak terlepas dari hubungan tiga tipe lapisan yang berbeda yaitu peran pemerintah, pemilik modal dalam hal ini adalah orang Cina, dan nelayan pribumi. Nelayan pribumi melakukan protes terhadap pemerintah karena jaring purse saine yang dibawa oleh orang Cina mampu mengalahkan jaring tradisional mereka sehingga sifat iri dan cemburu pun muncul. Di samping itu pemerintah yang akan memberikan bantuan kredit kapal beserta alat tangkapnya juga tidak dilakukan secara merata sehingga kecemburuan tersebut terjadi dan mengakibatkan munculnya peristiwa pada 30 September 1974. Akan tetapi, setelah peristiwa jaring yang awal mulanya dirusak kemudian disenangi karena ia membawa berkah yang melimpah. Nelayan tidak lagi bergantung kepada musim dan hasil tangkapan mereka bisa sepuluh kali lebih banyak sehingga pendapatan yang mereka terima pun mampu menaikkan taraf kehidupannya