Luas lahan pertanian di Indonesia sebesar 8,1 juta hektar dan hingga tahun  2015 luas lahan sawah terluas masih dikuasai oleh Pulau Jawa sebesar 42?ri total luas sawah yang ada di Indonesia. Hal itu tentunya memberikan peluang Pulau Jawa untuk dapat meningkatkan produktivitasnya dalam sektor pertanian Salah satu faktor terbesar yang mendukung produktivitas dalam sektor pertanian yaitu tersedianya kebutuhan pupuk yang memadai. Pada tahun 2017, Provinsi Jawa Tengah meluncurkan program unggulan Kartu Tani untuk penebusan pupuk bersubsidi. Kabupaten Sukoharjo sebagai kabupaten dengan produktivitas padi tertinggi di Jawa Tengah, penggunaan Kartu Tani masih menimbulkan beberapa masalah bagi petani.  
Berdasarkan masalah yang ada, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui responsivitas Dinas Pertanian dan Perikanan dalam pelayanan program Kartu Tani di Kabupaten Sukoharjo. Indikator dalam penelitian ini menggunakan teori dari Zeithaml dkk dalam Herdiyansyah (2011:46), yaitu: 1) Merespon setiap pelanggan atau pemohon yang ingin mendapatkan pelayanan, 2) Petugas atau aparatur melakukan pelayanan dengan cepat, 3) Petugas atau aparatur melakukan pelayanan dengan tepat, 4) Petugas atau aparatur melakukan pelayanan dengan cermat, 5) Petugas atau aparatur melakukan pelayanan dengan waktu yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model  interaktif.  
Berdasarkan analisisdan pembahasan yang dilakukan diketahui responsivitas Dinas Pertanian dan Perikanan dalam pelayanan program Kartu Tani di Kabupaten Sukoharjo sudah cukup responsif namun belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari indikator responsivitas yaitu: 1) Dinas Pertanian dan Perikanan sudah memberikan sikap dan komunikasi yang baik dalam pelayanan kartu tani, 2) Pelayanan yang diberikan oleh petugas sudah baik, tulus, dan cepat, 3) Dinas Pertanian dan Perikanan sudah memberikan pelayanan dan respon kepada petani yang menggunakan kartu tani sesuai 6T, 4) Dinas Pertanian dan Perikanan belum memberikan pelayanan dengan cermat, 5) Dinas Pertanian dan Perikanan belum mempunyai akses khusus untuk menyampaikan keluhan, sampai sekarang ini hanya melalui sosialisasi dan face to face. Kendala yang dihadapi Dinas Pertanian dan Perikanan yaitu kurangnya petugas penyuluh di lapangan, belum ada akses khusus untuk menyampaikan keluhan petani, dan sebagian petani yang belum sadar teknologi.  

Kata kunci: Responsivitas, Pelayanan Publik, Kartu Tani.