×
Penelitian ini membahas tentang frekuensi fundamental dan nada pada bunyi vokal dan konsonan bahasa Arab oleh penutur Indonesia. Responden berjumlah satu orang, berumur 5 tahun dan berasal dari suku Jawa yang bertempat tinggal di kota Surakarta, Jawa Tengah. Alat yang digunakan untuk merekam adalah handphone OPPO Joy 3, yang dilengkapi dengan program RecForge II dan microphone yang dapat menangkap suara dengan jernih. Adapun instrumen digunakan adalah program Praat versi 6.0.26.
Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik dasar pancing. Teknik selanjutnya yang digunakan yaitu teknik rekam dan catat. Adapun metode analisis yang digunakan adalah metode padan dengan teknik dasar yang digunakan adalah pilah unsur dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik hubung banding memperbedakan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa korelasi frekuensi fundamental adalah nada, sehingga rentangan jarak kedua frekuensi tidak terlalu jauh. Rata-rata frekuensi fundamental dan nada bunyi vokal yang diujarkan oleh penutur Indonesia berusia 5 tahun yaitu sebesar 267.8 Hz. Bunyi konsonan bilabial memiliki rata-rata frekuensi 274.7 Hz, bunyi konsonan labiodental 281.1 Hz, bunyi konsonan alveolar 282.3 Hz, bunyi konsonan dental 278.5 Hz, bunyi konsonan apiko-alveolar 278.3 Hz, bunyi konsonan apiko-palatal 282.4 Hz, bunyi konsonan uvular 276.6 Hz, bunyi konsonan faringal 269.3 Hz. Dari rata-rata frekuensi tersebut, kelompok bunyi yang memiliki frekuensi paling tinggi adalah kelompok bunyi apiko-palatal. Hal tersebut dikarenakan bunyi apiko-palatal mengalami hambatan dan getaran pita suara yang cukup tinggi sehingga menghasilkan bunyi yang nyaring dan berimbas pada nilai frekuensi yang tinggi. Adapun kelompok bunyi dengan frekuensi terendah adalah kelompok bunyi faringal. Hal tersebut dikarenakan bunyi faringal mengalami hambatan serta getaran pita suara yang rendah saat proses artikulasi terjadi