×
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan penilaian portofolio dalam asesmen di TK Gugus Arjuna Kecamatan Jatipurno Tahun 2016.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah tiga guru dari tiga TK Gugus Arjuna Kecamatan Jatipurno. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokuentasi. Validitas data menggunakan teknik ketekunan pengamatan, triangulasi, bahan referensi, dan member check. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini secara deskriptif yang didasarkan pada analisis interaktif data kualitatif.
Hasil analisis penelitian di TK Gugus Arjuna Kecamatan Jatipurno menunjukkan bahwa secara konseptual pemahaman guru tentang portofolio sebagai instrumen penilaian cukup bervariasi, namun semuanya membentuk suatu konsep penilaian portofolio. Penilaian portofolio dimaknai sebagai alat penilaian terhadap produk hasil kerja yang dalam penggunaannya guru telah mengidentifikasi bahwa portofolio bukan hanya sebagai salah satu instrumen asesmen yang digunakan untuk mengoleksi hasil karya anak saja melainkan juga dapat memantau perkembangan anak secara keseluruhan. Prosedur pelaksanaan penilaian portofolio di TK Gugus Arjuna Kecamatan Jatipurno, yaitu mengidentifikasi tujuan portofolio dan menentukan tujuan pembelajaran, menentukan isi portofolio, menentukan kriteria penilaian, pengamatan dan penilaian hasil karya, merefleksi hasil karya, mengoleksi hasil karya anak kemudian menata berkas portofolio dan menggunakan portofolio dalam laporan akhir semester. Penerapan penilaian portofolio di TK, efektif untuk mengoleksi hasil karya dan meningkatkan motivasi belajar dengan melibatkan anak dalam proses portofolio. Namun, penerapan penilaian portofolio dalam asesmen ini belum sepenuhnya berjalan optimal, guru belum menciptakan proses penilaian portofolio yang efektif sehingga kualitas penilaian portofolio di lokasi penelitianpun belum mencerminkan proses penilaian portofolio yang efektif di kelas. Kurang efektifnya pelaksanaaan penilaian portofolio tersebut disebabkan tiga faktor, yaitu (1) ketidakseimbangan jumlah guru dengan anak didik dalam satu kelas (2) kurangnya pemahaman guru mengenai pentingnya melibatkan orang tua dalam mengevaluasi perkembangan anak khususnya dalam penilaian portofolio, serta (3) kurangnya sarana dan prasarana