ABSTRAK

Karyawan merupakan aset yang sangat penting dalam menggerakkan dan memajukan perusahaan. Tanpa adanya karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan unit usaha perusahaan yang membantu menggerakkan perusahaan, mustahil bagi perusahaan untuk berkembang. Kegagalan dalam menyajikan informasi kepada karyawan tentang kebijaksanaan dan perkembangan perusahaan yang mempengaruhi kepentingannya akan menimbulkan kesalahpahaman, desas-desus palsu dan kecaman. Apabila tidak diberikan informasi tentang hal seperti itu, maka karyawan akan membuat asumsinya sendiri, atau mendengarkan sumber dari luar yang mungkin memberikan informasi yang tidak tepat.
Pada penelitian ini menekankan pada S (Source), hal ini terkait dengan peran HRM dalam menjalankan peran comunication manajer, HRM dibantu oleh public relations memiliki kewenangan dan otonomi untuk menjalankan program employee relations, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program.
Penelitian ini bertujuan: 1) mendeskripsikan implementasi kegiatan employee relations yang diterapkan di Hotel Sahid Jaya Solo dalam meningkatkan kinerja karyawan, 2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan employee relations yang diterapkan di Hotel Sahid Jaya Solo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan purposif sampling dengan 7 orang responden. Teknik pengumpulan data terdiri dari interview dan pengamatan berperan, observasi, dokumen, dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif terdiri dari tahap pengumpulan, reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi program employee relations yang terdiri dari 1) Employee communication diantaranya pelatihan dan training, gethering, chek kesehatan, ulang tahun bersama, general meeting, olah raga, kesenian dan lain-lain, 2) Employee attitude survey diantaranya memantau tanggapan karyawan terhadap perubahan kebijakan manajemen hotel, dan kegiatan penilaian karyawan, 3) Employee conseling, konseling secara khusus tidak ada, namun ada mekanisme penyaluran pendapat dengan Serikat Kerja , dan 4) Profit sharing pemberian pemghargaan, bonus, dan lain-lain. Penelitian menemukan faktor pendukung diantaranya faktor keefektifan (kebijakan pemerintah, pendidikan dan pelatihan, serta lingkungan masyarakat), sedangkan pendukung yang lain mencakup: fasilitas yang diberikan oleh pihak manajemen, suasana kekeluargaan dan pengalaman. Faktor penghambat diantaranya: perbedaan cara kerja, kebiasaan, gaya hidup, dan cara pandang, koordinasi waktu antar rekan karyawan dan pimpinan, kekurangan informasi dan muncul kesalahfahaman, padatnya aktifitas, dan masalah anggaran. Sedangkan kegiatan yang paling berpengaruh adalah pendidikan dan pelatihan serta penghargaan.

Kata kunci: implementasi, employee relations,  public relations