Penulis Utama : Harwandi
NIM / NIP : A121508023
×

ABSTRAK
Tujuan utama penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi sejarah perkembanga permainan paraga di Sulaweai Selatan, 2) Mengidentifikasi pandangan masyarakat terhadap permainan paraga di Sulawesi Selatan, 3) Mengidentifikasi cara pelaksanaan permainan paraga yang dimainkan oleh masyarakat Sulawesi Selatan, 4) Mengidentifikasi aspek keterampilan gerak dalam permainan paraga, dan 5) Mengidentifikasi aspek ketangkasan fisik dalam permainan paraga.
Penelitin ini dilaksanakan di sanggar budaya yang membina dan melestarikan permainan Paraga yang berada di Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitataif dengan subyek penelitian ini adalah permainan paraga sebagai  olahraga tradisional masyarakat suku bugis makassar di Sulawesi Selatan. Permainan olahraga tradisional masyarakat suku bugis makassar mengandung aspek keterampilan gerak, dan ketangkasan fisik didalam memainkan pertunjukan atraksi sepak raga. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi pencatatan.
Hasil penelitian permainan paraga sebagai  olahraga tradisional masyarakat suku Bugis Makassar di Sulawesi Selatan dengan anak judul studi fenomenologis ditinjau dari aspek  keterampilan gerak dan ketangkasan fisik dapat di simpulkan sebagai berikut: 1) Sejarah perkembangan permainan paraga pada masyarakat suku bugis makassar di Sulawesi Selatan dari zaman dahulu hingga sekarang mengalami beberapa pergeseran fungsi, bahkan dikalangan masyarakat Sulawesi Selatan sudah menganggap permainan ini sebagai olahraga tradisional dan merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Menurut sejarah lontara, dahulu kala permainan ini dipertunjukan sebagai media pengisi acara untuk pelantikan raja (somba), dikerajaan Gowa untuk menghibur para tamu kerajaan. Konon bola raga pertama yang dimainkan pada saat  permainan ini ditemukan dan dipertunjukan oleh “To manurung” adalah bola raga yang diturunkan darikayangan, dan terbuat dari emas (raga bulaeng). Seiring perkembangan permainan ini dimasyarakat Sulawesi Selatan, berdasarkan cerita yang turun-temurun dimasyarakat Kaemba kabupaten Maros, bahwa di dusun Kaemba ditemukan sebuah kampong paraga yaitu Ujung buloa dalah sebuah kampung yang pernah didatangi seorang raja (karaeng) darikerajaan Gowa, yang menyebarkan agama islam dan memperkenalkan alat-alat musik tradisional gendang (ganrang) dan gong, yang membuat penampilan paraga tidak lagi ditampilkan dengan gerakan-gerakan seperti biasa, namun kini diiringi dengan alat-alat music tradisional. Maka sejak itu dipastikan paraga dijadikan medium peneyebaran agama islam di Kaemba. Dahulu kala hanya orang-orang tertentu keluarga bangsawan kerajaan dikerajaan Gowa yang dapat memainkan permainan ini, namun seiring berjalannya waktu permainan paragatelah popular dan dimainkan dikalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan sering ditampilkan diacara adat pernikahan,  dan dipertandingkan diacara festival budaya ditingkat provinsi dan ditingkat internasional yang kedudukanya sebagai olahraga tradisional. 2) Pandangan masyarakat Sulawesi Selatan terhadap permaianan paraga tersebut sangat antusias, kebanyakan mereka senang menyaksikan penampilan atraksi permaianan paraga yang  menarik dan unik untuk disaksikan. Eksistensi permaianan ini dimasyarakat Sulawesi Selatan sudah popular dandikenal, karena sering ditampilkan diacara kekebudayaan dan diacara pestaadat pernikahan khususnya di kota Makassar, kabupaten Maros dan di kabupaten Gowa. 3) Tata cara pelaksanaan permainan paraga di Sulawesi Selatan membutuhkan beberapa persiapan, diantaranya adalah persiapan fisik dan mental untuk tampil dengan baik dalam memainkan atraksi bola raga supaya terlihat unik dan menarik. Namun terlepas dari itu pemain paraga harus mempersiapkan alat-alat untuk pementasan permainan ini seperti bola raga, busana adat, yaitu baju kantiung, celana barocci, sarung adat dari tanah bugis yaitu lipasabbe, pengikat kepala khas Makassar yaitu passapu, dan bebrapa alatmusik tradisional, seperi gendang (ganrang), gong, calung-calung, puwi-puwi dan tawa-tawa. Kemudian setelah mempersiapkan segalanya, barulah para pemain paraga mempersiapkan diri untuk tampil dihadapan para penonton yang akan menyaksikan. 4) Beberapa aspek ketrampilan gerak yang harus dikuasai oleh para pemain paraga yaitu keterampilan gerak dalam menjag ling bola raga pada saat posisi berdiri atau pada saat posisi duduk, keterampilan gerak pada saat posisi bersusun membentuk formasi, keterampilan gerak pada saat meminkan bola raga dengan telapak kaki, keterampilan gerak pada saat memainkan bola raga dengan tangan, dan keterampilan gerak pada saat mengangkat bola raga keatas kepala menggunakan kaki namun bola tersebut hinggap dikepala tanpa jatuh ke permukaan tanah. 5) Aspek ketangkasanfisik yang terdapat didalam permainan paraga yaitu kelincahan, kecepatan, ketepatan dan koordinasi pada saat memainkan bola raga.

Kata kunci: Permainan Paraga, Olahraga Tradisional, Keterampilan Gerak, dan Ketangkasan Fisik.

 

×
Penulis Utama : Harwandi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : A121508023
Tahun : 2017
Judul : Permainan Paraga sebagai Olahraga Tradisional Masyarakat Suku Bugis Makassar di Sulawesi Selatan (Studi Fenomenologis Ditinjau dari Aspek Keterampilan Gerak dan Ketangkasan Fisik)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2017
Program Studi : S-2 Ilmu Keolahragaan
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Pascsarjana, Prodi. Study Magister Ilmu Keolahragaan - A121508023-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : http://dw
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Sugiyanto,
2. Prof. Muchsin Doewes, dr. AIFO.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.