Abstrak

Penambahan baja tulangan  pada daerah tarik beton mengakibatkan kondisi desain struktur semakin terbatas sehingga ruang gerak beton semakin sempit, maka terciptalah beton SCC yang memiliki sifat kecairan yang tinggi dan mampu memadat sendiri. Fly ash merupakan bahan tambahan yang berasal dari material sisa pembakaran batu bara memiliki ukuran butiran yang lebih halus dari semen sehingga dapat dimanfaatkan sebagai filler. Penggunaan fly ash yang tinggi disebut HVFA-SCC meningkatkan flowability. Sifat pozzolan dari fly ash meningkatkan kuat tekan dari beton. Pada penelitian ini akan dikaji tentang pengaruh tension stiffening terhadap lebar retakan pada balok beton bertulang jenis HVFA-SCC, yang meliputi regangan rata-rata dan pola retak.

Metode  yang  dipakai  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  eksperimen, dimana penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Struktur Prodi Teknik Sipil UNS. Benda uji terdiri dari 3 balok HVFA-SCC dan 3 balok beton normal dengan dimensi panjang 7.5 cm, lebar 7.5 cm, dan tinggi 1 m. Penelitian dilakukan untuk mendapat data tension stiffening dan regangan rata-rata pada balok beton bertulang jenis HVFA-SCC dibandingkan dengan balok beton bertulang normal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggantian sebagian semen dengan fly ash meningkatkan kemampuan benda uji balok dalam menahan beban maksimum dibandingkan beton normal sebesar 15%. Penggantian sebagian semen dengan fly ash meningkatkan nilai rata-rata tension stiffening beton bertulang jenis HVFA-SCC sebesar 10,27?ri beton normal. Nilai regangan rata-rata balok beton bertulang jenis HVFA-SCC lebih besar dibandingkan dengan balok beton bertulang normal sebesar 16,27%. Penggantian sebagian semen dengan fly ash juga mengubah pola retak yang terjadi saat pengujian.

Kata Kunci : balok beton bertulang, fly ash, HVFA-SCC, tension Stiffening effect