Penulis Utama : Dendy Zulfikar
NIM / NIP : S201502003
×

Vitiligo merupakan gangguan depigmentasi kulit didapat yang ditandai dengan hilangnya melanosit fungsional. Saat ini belum ada terapi vitiligo yang memberikan hasil memuaskan terutama pada lesi stabil. Pada kondisi ini prosedur bedah merupakan pilihan. Modalitas prosedur bedah yang dapat digunakan antara lain teknik pencangkokan jaringan ataupun seluler. Teknik pencangkokan seluler non kultur menjadi pilihan yang menjanjikan. Platelet-rich plasma (PRP) dan platelet rich fibrin (PRF) merupakan autologous dari trombosit dalam plasma yang terkonsentrasi yang kaya akan berbagai faktor pertumbuhan dan berperan baik dalam mengatur berbagai proses termasuk migrasi, proliferasi dan diferensiasi sel. Pada penelitian kami mengkombinasikan teknik pencangkokan seluler non kultur melanosit folikel rambut autologous dengan PRP dan PRF pada pasien vitiligo stabil.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas kombinasi terapi tersebut terhadap terjadinya repigmentasi pada pasien vitiligo stabil.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis menggunakan desain penelitian eksperimental klinis pre dan post test one group design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2019 hingga Agustus 2019 dengan jumlah sampel 11 orang penderita yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Prosedur pengambilan folikel rambut dilakukan pada area occipital, kemudian dilakukan prosedur laboratorium untuk folikel rambut yang didapat dengan diinkubasi 0,25% trypsin - 0,05% ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA) untuk mendapat suspensi sel melanosit. Pembuatan PRP dan PRF dilakukan dengan mengambil darah masing-masing 10 ml, pada PRP darah dikumpulkan dalam tabung yang berisi anti koagulan sodium sitrat 3.2 %, dilakukan dua kali sentrifugasi dan diaktifasi dengan menambahkan kalsium klorida (CaCl2). Sementara PRF tidak perlu diberikan antikoagulan, sentrifugasi dilakukan satu kali untuk mendapatkan gel PRF. Suspensi sel yang didapat dicampurkan dengan PRP dan PRF, diaplikasikan pada area recipient yang sudah di dermabrasi sebelumnya. Evaluasi hasil repigmentasi dilakukan pada minggu ke-24 menggunakan Teknik evaluasi berbasis photoshop dan pemeriksaan imunohistokimia S-100.
Hasil: Hasil evaluasi repigmentasi menggunakan photoshop (Adobe Photoshop, San Jose, CA, USA) dan analisis statistik menunjukkan bahwa nilai mean luas area pre transplantasi adalah sebesar 35,63±32,62 cm dan nilai mean luas area post transplantasi  sebesar 18,63±19,98 cm dengan p-value (0,004) < 0 p=0.000>Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi kombinasi autologous non kultur melanosit folikel rambut, PRP dan PRF terbukti efektif memicu repigmentasi vitiligo.
Kata kunci: Non kultur melanosit, platelet rich plasma, platelet rich fibrin, vitiligo.

 

×
Penulis Utama : Dendy Zulfikar
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S201502003
Tahun : 2020
Judul : Efektifitas Kombinasi Terapi Autologous Non Kultur Melanosit Folikel Rambut Platelet-Rich Plasma dan Platelet-Rich Fibrin Terhadap Repigmentasi Vitiligo
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2020
Program Studi : PPDS Penyakit Kulit dan Kelamin
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Kedokteran Prog Studi Ppds-1 Dermatologi dan Venereologi-S201502003-2020
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. dr. Indah Yulianto, Sp.KK (K)
2. dr. Nugrohoaji Dharmawan, M.kes, Sp.KK (K)
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.