Abstrak: Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki hasil pertanian yangpotensial berupa kedelai. Salah satu hasil olahan kedelai adalah tahu. DiKabupaten Sukoharjo, salah satu sentra produksi tahu berada di Desa WirogunanKecamatan Kartasura. Berdasarkan kondisi lapangan, pengrajin tahu di DesaWirogunan belum mengolah limbah cair hasil produksinya. Menurut PeraturanDaerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 pasal 8, setiap penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang membuang air limbah ke lingkungan wajibmelakukan pengolahan air limbah yang dibuang agar memenuhi baku mutu airlimbah. Atas dasar permasalahan tersebut, maka diperlukan pembangunaninstalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal untuk menangani air limbah yangmencemari lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah memilih lokasi IPALkomunal terbaik berdasarkan pertimbangan multikriteria. Langkah awal adalahmelakukan studi literatur untuk menghimpun kriteria-kriteria, kemudiandisesuaikan dengan kondisi lapangan berdasarkan pendapat ahli denganmelakukan deep interview. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalahkriteria teknis, kriteria administrasi, dan kriteria sosial. Setelah mendapatkankriteria dan subkriteria pemilihan lokasi IPAL komunal terbaik, langkahselanjutnya adalah menghitung jumlah kebutuhan IPAL. Dari 6 alternatif yangada, IPAL yang dibutuhkan sejumlah 2 unit sehingga dibentuk kelompok IPAL.Setelah itu, kelompok IPAL dipilih menggunakan metode Fuzzy TOPSIS.Hasilnya terpilih alternatif 1 dan alternatif 4 sebagai lokasi pembangunan IPALkomunal terbaik yang dilihat berdasarkan nilai kedekatan terhadap solusi idealpositif. Diharapkan untuk studi ke depan dapat menambahkan beberapa kriteriadan menambah jumlah ahli. Kata kunci: Fuzzy TOPSIS, Industri Tahu, Lokasi IPAL, Multikriteria