×
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Menjelaskan sekilas tentang profil negara Irak, (2) Mengkaji kondisi hubungan Amerika Serikat dan Irak sebelum Perang Teluk III pada tahun 2003, (3) Mengkaji motivasi Amerika Serikat mengintervensi Irak dalam Perang Teluk III, (4) Mengkaji jalannya Perang Teluk III tahun 2003, (5) Mengkaji dampak Perang Teluk III tahun 2003 bagi Irak. Sejalan dengan tujuan di atas, maka penelitian ini menggunakan metode histories atau metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau, kemudian merekonstruksikan berdasarkan data yang diperoleh sehingga dapat menghasilkan historiografi. Sumber data yang digunakan adalah sumber tertulis, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer yang digunakan adalah majalah, surat kabar dan buku terbitan tahun 2002 sampai tahun 2006 yang relevan dengan judul penelitian. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan adalah majalah, surat kabar dan buku yang juga relevan dengan judul penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, yaitu memperoleh data dengan cara membaca buku-buku literatur, majalah, surat kabar dan dokumen yang tersimpan di perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Irak merupakan suatu negara yang terletak di Asia Barat Daya. Mayoritas penduduknya adalah etnis Arab dan Irak telah berkali-kali jatuh ke tangan pendudukan asing. (2) Kondisi hubungan Amerika Serikat dan Irak sering mengalami pasang surut. Pada Perang Teluk I, Amerika Serikat condong membantu Irak dan pada saat Perang Teluk II Amerika Serikat menyerang Irak dengan alasan menuduh Irak sebagai agresor terhadap Kuwait. (3) Gagasan untuk menyerang Irak telah muncul jauh sebelum Perang Teluk III terjadi oleh golongan garis kanan Amerika Serikat. Di luar tuduhan kepemilikan senjata pemusnah massal dan keterlibatan dengan teroris, Amerika Serikat mempunyai motif tertentu untuk menyerang Irak. Pada dasarnya motivasi Amerika Serikat menyerang Irak adalah demi kepentingannya sendiri yaitu untuk menguasai minyak, menyingkirkan Saddam Hussein dan meneguhkan pengaruh politiknya di wilayah Timur Tengah yang juga bermanfaat untuk mengamankan posisi Israel. (4) Perang Teluk III yang berlangsung timpang terjadi selama 43 hari. Serangan dimulai pada 20 Maret 2003 dan berhasil menjatuhkan Baghdad pada 9 April 2003. Pada 1 Mei 2003 perang dinyatakan selesai oleh Amerika Serikat dengan kemenangan berada di pihak Amerika Serikat dan pasukan gabungan. (5) Dalam Perang Teluk III Irak mengalami kekalahan dan selanjutnya berada di bawah pengaruh Amerika Serikat. Saddam Hussein jatuh dan dibentuklah pemerintahan baru di Irak. Sebelum pemerintahan baru terbentuk kondisi Irak sangat kacau mengingat terjadi kekosongan kekuasaan. Aksi kriminal meningkat dan sering terjadi bom bunuh diri serta perlawanan bersenjata antara kelompok-kelompok bersenjata dengan pasukan pendudukan. Setelah perang selesai kondisi keamanan, perekonomian dan pemerintahan Irak belum juga stabil meski pemerintahan baru hasil pemilu 31 Januari 2005 telah terbentuk. Tentara pendudukan Amerika Serikat pun belum juga angkat kaki dari bumi Irak. Dari kesimpulan di atas maka muncul implikasi, sebagai berikut: (1) Implikasi Teoritis, bahwa Perang Teluk III yang menjadi masalah krusial baru di Timur Tengah disebabkan oleh ambisi Barat (Amerika Serikat) untuk menguasai minyak Timur Tengah (Irak). Motivasi untuk membela kepentingan Israel juga menjadi alasan Amerika Serikat untuk menanamkan pengaruhnya di Timur Tengah. (2) Implikasi Praktis, bahwa konflik yang terjadi antara Irak dan Amerika Serikat menimbulkan dampak multidimensional bagi Irak khususnya dan bagi wilayah Timur Tengah pada umumnya. Perang Teluk III telah berpengaruh pada prospek perdamaian Palestina dan Israel karena invasi Amerika Serikat ke Irak ini telah memberi peluang bagi Israel untuk memperkuat eksistensinya di Palestina. Dalam bidang pendidikan mahasiswa diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam dunia pendidikan melalui karya-karya ilmiah sehingga dapat memperkaya pengetahuan tentang masalah-masalah Timur Tengah. Hal ini diharapkan mampu memunculkan pemikir-pemikir baru yang handal dalam masalah Timur Tengah. Konflik antara Amerika Serikat dan Irak yang berakhir dengan pendudukan atas Irak juga dapat memberikan pelajaran bagi kita untuk menambah rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap tanah air. Hal ini diperlukan karena kedaulatan negara kita harus dijunjung tinggi jangan sampai diinjak-injak oleh bangsa lain. Penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber maupun acuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air melalui materi sejarah yang mengangkat tema pendudukan yang mampu melahirkan rasa nasionalisme dan patriotisme.