Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan mendasar yang harus dimiliki oleh semua lapisan masyarakat. Berkembangnya pendidikan yang ada saat ini  merupakan salah satu hasil dari meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang ada. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu dan kualitas tersebut adalah dengan menerapkan program pendidikan sekolah inklusi. Sebagai bentuk kontribusi untuk memfasilitasi anak disabilitas fisik agar memiliki kesempatan dalam hal pendidikan, maka diperlukan sebuah perencanaan dan perancangan Sekolah Inklusi
Terpadu yang mampu mewadahi penyelengaraan sistem pendidikan inklusi. Sekolah inklusi terpadu direncanakan dalam satu kawasan mengingat fenomena sekolah inklusi yang ada di Surakarta belum memiliki sekolah inklusi yang berada dalam satu kawasan pendidikan dengan anak disabilitas yang ditampung adalah anak disabilitas fisik (tuna netra, low vision, tuna rungu dan tuna daksa). Permasalahan terkait perancangan adalah bagaimana wujud konsep perencanaan dan perancangan Sekolah Inklusi Terpadu di Surakarta yang mampu menyelenggarakan sistem pendidikan inklusi yang mewadahi kebutuhan pelaku dengan menerapkan prinsip desain universal. Tujuan perancangan Sekolah Inklusi Terpadu adalah untuk mewujudkan wadah kegiatan belajar mengajar yang mampu mewadahi kegiatan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan aktivitas peserta didik dengan penerapan Desain Universal. Perencanaan dan perancangan Sekolah Inklusi Terpadu menggunakan metode Desain Universal untuk mendukung kemudahan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna dan dapat digunakan secara bersama-sama tanpa adanya diskriminasi. Konsep Sekolah Inklusi Terpadu ini menerapkan konsep prinsip desain universal yang mencakup konsep peruangan, pemilihan lokasi dan site, massa dan tampilan bangunan. Bentuk dasar bangunan yang digunakan adalah dominasi bentuk persegi dengan pengorganisasian massa bangunan adalah cluster dan sistem
sirkulasi terpusat.

Keywords : Pendidikan, sistem inklusi, sistem terpadu, desain universal.