Desa Wisata Rotan di Desa Trangsan, kini menjadi daya tarik baru di Kabupaten Sukoharjo. Lokasinya yang berada di dekat  Stasiun Gawok dan Jalur Jalan tembus Solo-Jogja menyebabkan lokasi tersebut dilintasi banyak orang. Berkembangnya Desa Wisata Rotan menjadi objek wisata tentu karena adanya potensi dan pemasaran yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Sejarah  Desa Wisata Rotan, Potensi dan Strategi Pemasarannya, serta Masalah yang ada di Desa Wisata Rotan. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, studi pustaka, studi dokumen dan observasi ke lokasi Desa Wisata Rotan. Metode wawancara dengan Kepala Desa Trangsan, Pokdarwis Desa Trangsan, Wisatawan, Petani, Pengusaha Kerajinan Rotan dan Pemilik Kedai Sambel Tumpang Bu Lastri. Hasil penelitian ini adalah potensi yang Desa Wisata Rotan Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo bisa dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata yang menguntungkan. Strategi Pemasaran yang digunakan Pokdarwis Desa Trangsan sudah sesuai dengan target pasar yaitu dengan melakukan promosi melalui social media, dengan media Gethok Tular, menyebar flyer ke sekolah sekolah yang berada di Kabupaten Sukoharjo, media gethok tular dan mengikuti travel mart. Kendala yang dihadapi oleh pengelola yang berasal dari masyarakat adalah krangnya pengetahuan tentang kepariwisataan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap Desa Wisata Rotan yang bisa menambah income desa tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan usaha kerajinan rotan dirintis sejak tahun 1950, dan mengemas konsep penjualan kerajinan rotan dengan konsep desa wisata. Analisis Strategi Pemasaran Desa Wisata Rotan pembauran pemasaran 4P (Product, Price, Promotion dan Place) sudah tepat dan dapat meningkatkan wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata Rotan Trangsan Kabupaten Sukoharjo.