Penulis Utama : Bambang Sugiri
NIM / NIP : T620208007
×

Keberhasilan program Simpan Pinjam Perempuan (SPP)di Kecamatan Bendosari tidak terlepas dari pembinaan. Pelatihan ketrampilan entrepreneurship diberikan sebagai salah satu program pendampingan untuk mengembangkan usaha ekonomi yang ditekuni sehari-hari yang pada gilirannya dapat menyelesaikan kewajiban angsuran pinjaman yang mereka peroleh melalui SPP tepat pada waktunya. Pelatihan ketrampilan entrepreneurship yang diberikan kepada para anggota Simpan Pinjam Perempuan (SPP) meliputi pelatihan ketrampilan yang sesuai dengan kegiatan usaha ekonomi sehari-hari yang ditekuni para pemanfaat. Jenis pelatihan yang diberikan tersebut ditentukan sendiri oleh para pemanfaat sehingga pelatihan yang diperoleh lebih tepat guna dan tepat sasaran. Kegiatan pelatihan tersebut dibiayai dari keuntungan kegiatan SPP yang dijalankan. Dengan demikian prinsip dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pelatihan ketrampilan entrepreneurship tersebut.
Penelitian yang berkaitan dengan pelatihan keterampilan entrepreneurship dalam pemberdayaan perempuan sudah banyak dilakukan baik itu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hasil analisis terhadap penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hasil-hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu sebagian besar masih belum menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pemberdayaan perempuan itu sendiri. Penelitian-penelitian sebelumnya belum menawarkan suatu model pelatihan yang dapat mendorong perempuan untuk mandiri secara ekonomi.
Penelitian ini menghasilkan model pelatihan keterampilan entrepreneurship dalam pemberdayaan perempuan yang menjadi unsur pembeda dengan penelitian sebelumnya. Model yang ditawarkan dari penelitian ini diformulasikan dengan memperhatikan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian dan model pemberdayaan perempuan di negara-negara berkembang yang ditawarkan UNESCO. Esensi model pemberdayaan perempuan di negara-negara berkembang didasarkan pada 5 tahapan trayektori perkembangan. Kelima trayektori tersebut
terdiri dari: (1)powerlessness; (2)initiation; (3)participation; (4)adoption; dan (5)leadership (Shroff, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1)pengelolaan pelatihan keterampilan entrepreneurship;(2) hasil pelatihan keterampilan entrepreneurship; dan (3)faktor-faktor pendukung dan penghambat pengelolaan kegiatan pelatihan keterampilan entrepreneurship bagi pemanfaat Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan tujuan tersebut, maka penelitian ini merupakan penelitian kajian perempuan dengan paradigma Women in Development (WID). Kajian tentang WID tersebut memfokuskan pada perubahan situasi, yang bertujuan untuk menarik dan menempatkan perempuan dalam arus pembangunan, karena perempuan merupakan sumber daya manusia yang melimpah, yang dapat menggerakkan roda pembangunan, asalkan kemampuan mereka ditingkatkan (Silawati, 2006).
Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan desain naturalistik. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bendosari. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana (2014), yang meliputi tiga komponen utama, yaitu: (1) kondensasi data, (2) penyajian data,(3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menghasilkan tiga simpulan. Pertama, pengelolaan kegiatan pelatihan ketrampilan entrepreneurship meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta evaluasi dan monitoring. Perencanaan dilakukan dari sejak penggalian gagasan tentang bentuk dan jenis ketrampilan yang akan diberikan, pembentukan kelompok pengusul, penyusunan proposal, kompetisi proposal di tingkat kecamatan, hingga persetujuan proposal. Bentuk dan jenis kegiatan pelatihan yang dilakukan dirumuskan sendiri oleh pemanfaat pelatihan melalui musyawarah berjenjang dari tingkat RT/ RW, meningkat ke tingkat Desa/ Kelurahan dan diputuskan dalam musyawarah desa (Musdes). Pemanfaat pelatihan menentukan sendiri jenis pelatihan sesuai dengan kebutuhan lokalitas desa/ kelurahan setempat.
Kedua, hasil pelatihan keterampilan entrepreneurship bagi pemanfaat Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan Bendosari, Sukoharjo dapat dilihat dari adanya perubahan kondisi perempuan yang mengikuti program tersebut. Secara keseluruhan, hasil yang diperoleh dari adanya kegiatan pelatihan keterampilan entrepreneurship bagi pemanfaat SPP di UPK Kecamatan Bendosari mencakup tujuh aspek. Ketujuh aspek tersebut adalah:(1)munculnya inisiatif;(2) munculnya partisipasi untuk mengikuti kegiatan;
(3) kemampuan mengadopsi hasil pemberdayaan;(4) munculnya kemampuan leadership;(5)adanya perubahan pola pikir;(6) meningkatnya taraf kehidupan ekonomi pemanfaat, dan (7) meningkatnya rasa percaya diri pemanfaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan keterampilan entrepreneurship dalam pemberdayaan perempuan melalui PNPM Mandiri Pedesaan bagi pemanfaat Simpan Pinjam Perempuan (SPP)di UPK Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo dapat menghasilkan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan para pemanfaat. Hal ini mengindikasikan bahwa para pemanfaat, dalam hal ini adalah perempuan, sudah memiliki tingkat kemampuan mengadopsi hasil pelatihan yang diterima. Hal ini menunjukkan adanya indikasi yang diistilahkan oleh Shroff (2010) sebagai adoption. Adanya kemampuan mengadopsi hasil pelatihan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan sudah mencapai tataran keempat dalam trajectory perkembangan pemberdayaan. Hasil pelatihan keterampilan entrepreneurship dalam pemberdayaan perempuan bagi pemanfaat Simpan Pinjam Perempuan (SPP) adalah adanya perubahan perilaku dan sikap perempuan. Perubahan perilaku dan sikap tersebut terlihat dari adanya peningkatan rasa percaya diri perempuan dan munculnya keberanian mengambil keputusan.
Ketiga, faktor-faktor pendukung pengelolaan kegiatan pelatihan keterampilan entrepreneurship bagi pemanfaat SPP di Kecamatan Bendosari, Sukoharjo meliputi: (1)motivasi yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan harkat martabat keluarga; (2)dukungan dari Pengurus Unit Pengelola Kegiatan di Kecamatan maupun di Kelurahan;(3) dukungan permodalan; dan (4) adanya dukungan dan kerjasama antara Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dengan lembaga pemerintahan desa dan lembaga-lembaga lain di tingkat desa/ kelurahan. Faktor-faktor penghambat pengelolaan pelatihan keterampilan entrepreneurship dalam pemberdayaan perempuan bagi pemanfaat Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MPd) di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Faktor-faktor tersebut meliputi: (1) adanya sikap sebagian masyarakat yang tradisional; (2) masih adanya ketergantungan yang tinggi (dependence); (3) masih adanya rasa kurang percaya diri yang tinggi;(4) hubungan sosial yang kurang optimal; dan (5)faktor sumber daya manusia. Kegiatan pelatihan keterampilan entrepreneurship bagi pemanfaat Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang sudah dilakukan di UPK Kecamatan Bendosari bila disandingkan dengan 5 trayektori perkembangan pemberdayaan adalah baru mencapai tataran ke empat atau adoption. Pada tataran ini, peserta latih dapat mengadopsi materi latihan yang mereka terima dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar hal tersebut peneliti merumuskan suatu model pelatihan agar pemberdayaan yang dilakukan dapat mencapai tataran leadership. Model yang ditawarkan adalah suatu model yang diadaptasi dari model pelatihan entrepreneurship yang ditawarkan oleh Mardikanto (2009 ). Adaptasi dilakukan dalam bentuk penggabungan materi pelatihan yang hanya menitikberatkan aspek keterampilan psikomotor (skill) dengan aspek kognitif dan afektif keterampilan entrepreneurship. Berdasarkan beberapa temuan hasil penelitian sebagaimana dipaparkan pada bagian sebelumnya, selanjutnya dapat dikemukakan teori hasil penelitian. Teori hasil penelitian yang dirumuskan adalah bahwa ”pengelolaan pelatihan keterampilan entrepreneurship dalam pemberdayaan perempuan akan menghasilkan output optimal apabila jenis pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pemanfaat, menggunakan asas fungsional dalam pelaksanaannya, didukung potensi lokalitas, adanya partisipasi aktif pemanfaat, adanya dukungan
positif seluruh stakeholder, serta teratasinya faktor penghambat yang bersifat sosial maupun kultural dengan baik.”

 

×
Penulis Utama : Bambang Sugiri
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T620208007
Tahun : 2017
Judul : Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Keterampilan Entrepreneurship Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm ) Mandiri
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2017
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Bisnis dan UKM)
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pascasarjana Prog. Penyuluhan Pembangunan/ Pemberdayaan Masyarakat-T620208007-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd.
2. Dra. Dewi Rochsantiningsih, M.Ed., Ph.D
3. Dr. Sarah Rum Handayani, M. Hum.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.