Penulis Utama : Niken Pupy Satyawati
NIM / NIP : S231608023
×

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Masyarakat membutuhkan media sebagai sarana untuk itu. Di era kemajuan teknologi informasi dewasa ini, Internet mengambil peran penting dengan makin banyaknya pengguna di seliuruh dunia. Dengan internet, dimungkinkan masyarakat bisa saling berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu. Hadirnya Internet melahirkan media-media baru sebagai sarana berkomunikasi. Salah satu media baru yang dimaksud adalah media sosial seperti Facebook dan lain-lain. Pada satu sisi, masyarakat mendapat banyak keuntungan dengan adanya media sosial. Mereka menjadi terhubung dengan sanak kerabat yang pernah terpisah. 
Di sisi lain, media baru menjadi ajang menyebaran hoaks atau informasi palsu. Di tengah maraknya informasi palsu di media online, para relawan pemeriksa fakta hadir dalam wadah komunitas-komunitas. Mereka secara crowdsourcing melakukan kerja periksa fakta terhadap hoaks-hoaks yang muncul. Salah satu tempat berkumpulnya para pemeriksa fakta (fact checker) dan kerja pemeriksaan fakta adalah di grup Anti Fitnah Hasut dan Hoax pada media sosial Facebook yang diinisiasi oleh komunitas Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah teks pesan hoaks yang didebunk para fact checker  dalam grup Forum Anti Fitnah hasut dan Hoax.  Bagaimana teks hasil periksa fakta yang disajikan oleh fact checker dalam grup tersebut dan bagaimana para fact checker memproduksi pesan hasil periksa fakta atas informasi terindikasi hoaks dalam grup itu. 
Tesis ini mengeksplorasi logika  dalam desain pesan pada teks hoaks dan hasil pemeriksaan faktanya  dengan menerapkan Teori Logika Desain Pesan dari Barbara O’Keefe sebagai teori utama, dengan mengambil unggahan-unggahan pesan yang mengangkat isu politik, SARA, kesehatan, ekonomi pada kurun September 2016 hingga Februari 2018. Hasil penelitian menunjukkan desain pesan hoaks cenderung menggunakan logika konvensional. Teks hoaks yang ada bisa digolongkan dalam beberapa macam konsep penyimpangan informasi seperti fabricated content (konten palsu) false connection (hubungan yang keliru) false context (salah konteks), manipulated content (konten manipulatif).Adapun desain pesan klarifikasi hoaks cenderung menggunakan logika retoris. Para fact checker menerapkan tata bahasa dan struktur pelaporan yang baik, bahkan menerapkan prinsip-prinsip jurnalistik dalam menyajikan laporan hasil pemeriksaan fakta.
Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi dan memperkaya khazanah penelitian terkait fenomena yang terjadi di dunia media sosial dewasa ini. Saran untuk penelitian lanjutan bisa mengeksplorasi sekaligus aspek produksi pesan dan penerimaan pesan sehingga penelitian lebih komprehensif dan ditemukan hal baru yang menarik sebagai kajian dalam ilmu komunikasi.

Kata Kunci : hoaks, media sosial, cek fakta, mafindo, logika desain pesan

×
Penulis Utama : Niken Pupy Satyawati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S231608023
Tahun : 2020
Judul : Hoaks dan Pemeriksaan Faktanya (Analisis Hoaks dan Pemeriksaan Faktanya dalam Grup Facebook Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2020
Program Studi : S-2 Ilmu Komunikasi (Manajemen Komunikasi)
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Ilmu Komunikasi-S231608023-2020
Kata Kunci : hoaks, media sosial, cek fakta, mafindo, logika desain pesan
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si Ph.D
2. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D
Penguji :
Catatan Umum : Lamp unpublish
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.