ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang ; 1). Faktor-faktor penaklukan Andalusia, 2). Kebijakan-kebijakan militer Thariq bin Ziyad dalam penaklukan Andalusia, dan 3). Dampak-dampak kebijakan militer Thariq bin Ziyad setelah penaklukan Andalusia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan data-data deskriptif untuk ungkapkan dan dianalisis. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian kepustakaan. Tahapan-tahapan dalam teknik kajian kepustakaan yaitu ; mengumpulkan data, membaca dan menelaah data, kemudian menyusun data berdasarkan masalah.

Hasil penelitian ini yaitu : (1) Faktor ditaklukkannya Andalusia yaitu kondisi politik yang rusak karena terjadi perebutan kekuasaan yang mengakibatkan buruknya kondisi agama, sosial dan ekonomi. (2) Kebijakan-kebijakan militer yang diterapkan Thariq bin Ziyad yaitu; kebijakan dari sebelum perang, masa perang, dan setelah perang. Kebijakan militer sebelum perang yaitu pasukan dan peralatan perang, perekrutan tentara dengan lebih mengutamakan keagamaan, dan pembagian pasukan. Sedangkan, kebijakan militer masa perang yaitu strategi-strategi perang dan kebijakan untuk melanjutkan pertempuran, salah satu strategi yang terkenal yaitu pidato Thariq bin Ziyad di hadapan prajuritnya, Selanjutnya kebijakan setelah perang yaitu kebijakan terhadap harta rampasan dan tawanan perang. (3) Dampak-dampak penaklukan Andalusia bagi perkembangan Islam dan bagi masyarakat Andalusia yaitu ; Pertama, wilayah Islam menjadi luas sampai ke Eropa, dengan  meluasnya wilayah Islam berdampak pada semakin tersebar luasnya agama Islam. Kedua, Andalusia akhirnya menutup sebuah lembaran kegelapan, kebodohan dan kehancuran, dan dimulailah sebuah lembaran baru dari lembaran kebangkitan dan kemajuanya. Ketiga, orang-orang Arab mendirikan peradaban di Andalusia dan menjadikan Andalusia sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi Eropa.

Kata kunci: Kebijakan Militer, Andalusia, Thariq bin Ziyad, Struktural fungsional, Emile Durkheim