ABSTRAK

Pendahuluan: Diet tinggi karbohidrat dan tinggi lemak dapat menyebabkan berbagai kerusakan organ pada tubuh salah satunya adalah organ jantung. Kerusakan ini diakibatkan karena terjadinya proses remodeling pada sistem kardiovaskuler. Keadaan resistensi insulin dan hiperinsulinemia akibat diet tinggai karbohidrat dan tinggi lemak dapat menginduksi hipertrofi jantung. Akar kelor mengandung banyak senyawa metabolit sekunder dan antioksidan yang dapat mencegah terjadinya hipertrofi jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaru pemberian ekstrak etanolik akar kelor terhadap ketebalan dinding jantung tikus wistar model sindrom metabolik dengan diet model induksi STZ-NA dan diet tinggi lemak.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan sampel sebanyak tiga puluh tikus wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok. K1 diberi pakan pellet standar, K2, K3,K4 dan K5 diberi pakan tinggi lemak tinggi fruktosa selama 25 hari. Pada hari ke-28 diberi induksi streptozotocin-NA. Kemudian, diberikan ekstrak akar kelor pada K3 dengan dosis 150mg/kgBB, K4 sebesar 250mg/kgBB dan K5 sebesar 350mg/kgBB. Setelah 56 hari dilakukan terminasi dan dilakukan pengambilan jaringan jantung untuk dibuat preparat histopatologi dengan pengecatan HE. Ketebalan jantung dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji posthoc Mann Whitney. 

Hasil: Dari hasil penelitian diperoleh perbedaan bermakna antara ketebalan jantung kelompok K1-K3 (p<0>

Simpulan:  Diet tinggi lemak dan injeksi streptozotocin-NA dapat meningkatkan ketebalan dinding jantung, walaupun pada kelompok K3 telah diberikan induksi ekstrak akar kelor. Secara statistik belum didapatkan perbedaa yang bermakna dari ketebalan jantung masing-masing kelompok. Belum terjadi perbaikan kondisi jantung setelah diberikan ekstrak akar kelor.

Kata kunci: Ekstrak akar kelor, ketebalan jantung, jaringan jantung, sindrom metabolik, STZ-NA