Supeltas menjalankan tugas mengatur lalu lintas bagi pengguna jalan.Aktivitas tersebut dijalankan oleh supeltas tanpa kompensasi tetap, namunsupeltas memperoleh pemberian sukarela dari pengguna jalan. Aktivitas inimencerminkan suatu bentuk perilaku prososial. Berbagai situasi sulit dalammengatur lalu lintas seperti cuaca panas terik atau hujan, serta perlakuan yangtidak menyenangkan dari pengguna jalan, tetap mempertahankan supeltas dalamkecenderungan berperilaku prososial. Hal ini memunculkan pertanyaan atas faktoryang mungkin mengarahkan supeltas pada perilaku prososial, diantaranya adalahkematangan emosi dan dukungan sosial. Kematangan emosi akan membantuindividu untuk mampu mengontrol emosinya, memiliki tanggung jawab yang baikpeduli, serta berpikir objektif, yang dapat menjadi dasar dalam melakukanperilaku prososial. Dukungan sosial dari jaringan sosial individu akan membuatindividu merasa dihargai serta meningkatkan kompetensi individu sehingga akanmembantu individu untuk cenderung melakukan perilaku prososial.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antarakematangan emosi dan dukungan sosial dengan perilaku prososial, hubunganantara kematangan emosi dengan perilaku prososial, hubungan antara dukungansosial dengan perilaku prososial pada Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas(Supeltas) Kota Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota supeltasKota Surakarta yang berjumlah 52 orang, dengan sampel yang digunakansebanyak 42 orang supeltas yang telah bekerja minimal selama satu tahun.Sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen penelitian yangdigunakan adalah skala perilaku prososial, skala kematangan emosi, dan skaladukungan sosial.Hasil analisis data menggunakan teknik regresi linear bergandamenunjukkan hasil bahwa, terdapat hubungan positif dan signifikan antarakematangan emosi dan dukungan sosial dengan perilaku prososial pada supeltasKota Surakarta (Fhitung = 22,974 > Ftabel = 3,26), p = 0,000 < 0 xss=removed>Sumbangan efektif yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 56,1% (R square0,561) dengan sumbangan efektif masing-masing variabel sebesar 26,7% untukkematangan emosi dan sumbangan efektif sebesar 29,4% untuk dukungan sosial.Secara parsial menunjukkan adanya hubungan antara kematangan emosi denganperilaku prososial (rx1y = 0,343; p = 0,035 < 0>sosial dengan perilaku prososial (rx2y = 0,369; p = 0,023 < 0>Kata kunci: perilaku prososial, kematangan emosi, dukungan sosial, supeltas