Penulis Utama : Dian Ulfah Rakhmawati
NIM / NIP : S251408006
×

ABSTRAK

Di Indonesia, fenomena TKI yang tidak berdaya lebih banyak disebabkan oleh ketidakmampuan TKI secara individu untuk mengoptimalkan remitansi, baik ekonomi maupun sosial serta modal sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna migrasi internasional, pola penggunaan remitansi dan peran modal sosial berkaitan dengan keberdayaan TKI purna. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori modal sosial dari Coleman, Putnam dan Fukuyama sebagai pondasi dasar berkembangnya teori modal sosial.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus, sehingga penelitian ini mampu mendeskripsikan sekaligus mengungkapkan Keberdayaan TKI Purna di Kabupaten Ponorogo. Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah purposive sampling, yaitu memilih informan yang dianggap dan dipercaya mengetahui masalah yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini melibatkan para TKI purna di kabupaten Ponorogo yang berdaya melalui kegiatan berwirausaha di kampung halaman masing-masing. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung, wawancara secara mendalam serta dilengkapi dengan dokumentasi.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, migrasi internasional berimplikasi pada kehidupan para TKI, dimana TKI mengalami keberdayaan secara ekonomi. Keberdayaan tersebut pada akhirnya dimaknai secara makro sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Keberdayaan secara ekonomi, terlihat dari upaya para TKI purna  untuk  meningkatkan  kualitas  kesehatan,  gizi  dan  pendidikan  keluarga.  Kedua, remitansi  terbagi  atas  dua,  remitansi  ekonomi  dan  remitansi  sosial.  Pola  penggunaan remitansi ekonomi secara signifikan terbagi atas dua, yaitu konsumtif dan produktif. Sedangkan remitansi sosial adalah pengetahuan, ketrampilan, gagasan, kapital sosial yang diperoleh selama bekerja di luar negeri untuk keluarga serta komunitas di daerah asalnya. Ketiga, Modal Sosial yang dimanfaatkan TKI purna adalah modal sosial bonding, bridging dan linking. Pemanfaatan modal sosial ketiganya, sangat dipengaruhi jenis usaha masing- masing TKI purna. Semakin besar jenis usaha yang digeluti seorang TKI purna sebagai pelaku bisnis semakin besar pula modal sosial yang dimilikinya. Keempat, keberdayaan yang dicapai TKI purna masyarakat Ponorogo diantaranya adalah, keberdayaan ekonomi dan keberdayaan non ekonomi. Keberdayaan ekonomi dicapai melalui kegiatan berwirausaha di lingkungan masing-masing TKI purna tersebut. Keberdayaan secara ekonomi ditandai oleh kemapanan secara materi berupa kepemilikan asset pribadi (tangible asset). Sementara, keberdayaan usahanya terlihat pada semakin berkembangnya usaha yang dirintis masing- masing TKI dengan dibukanya beberapa cabang usaha di beberapa wilayah dalam maupun luar daerah. Beberapa TKI purna juga terlihat mulai merambah pada jenis usaha baru. Perkembangan usaha yang dirintis para TKI purna, tidak lain karena didukung oleh keberdayaan TKI dalam hal kemudahan memperoleh akses usaha meliputi modal usaha, akses teknologi dan akses pasar.  Sedangkan keberdayaan non-ekonomi, terlihat kemampuan para TKI untuk mempresentasikan diri pada lingkungan sosialnya.


Kata kunci : TKI, Remitansi, Modal Sosial, Keberdayaan

 

×
Penulis Utama : Dian Ulfah Rakhmawati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S251408006
Tahun : 2017
Judul : Migrasi Internasional, Modal Sosial dan Keberdayaan TKI Purna (Studi Kasus di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2017
Program Studi : S-2 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : UNS-PASCASARJANA, Prodi Studi Magister Sosiologi - S251408006-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si.
2. Dr. Mahendra Wijaya M.S.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.