Abstrak:

Pemanfaatan media sosial dinilai sebagai langkah yang efektif dan efisien
dikarenakan lebih mudah di akses, cepat, dan murah untuk dapat terhubung
dengan siapapun. Kegiatan komunikasi melalui media sosial ini merupakan
langkah yang dilakukan oleh public relations suatu perusahaan untuk menjangkau
khalayak dalam jumlah yang besar (massa). Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
sebagai salah satu direktorat jenderal di bawah Kementerian Keuangan Indonesia
memanfaatkan fenomena maraknya penggunaan media sosial sebagai sarana
mengedukasi wajib pajak dan calon wajib pajak agar lebih mengenal pajak.
Instagram @ditjenpajakri merupakan media sosial paling baru yang dimiliki DJP
dan memiliki peningkatan jumlah followers yang tinggi setiap bulannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terpaan media,
pengetahuan, dan persepsi pada konten akun instagram @ditjenpajakri terhadap
kepatuhan membayar pajak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori kognitif sosial. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 100 orang followers akun
instagram @ditjenpajakri yang didapat menggunakan metode penentuan sampel
convenience sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
statistik destkriptif dan regresi linier berganda dengan bantuan software komputer program SPSS 22.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, ketiga variabel dependen yaitu terpaan media, pengetahuan, dan persepsi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan membayar pajak baik secara parsial maupun simultan.
Hasil penelitian ini menunjukan persamaan regresi ???? = 11,502 + 0,345???? 1  + 0,215???? 2  + 0,223???? 3. Dapat  disimpulkan bahwa terpaan media, pengetahuan, dan persepsi pada konten akun instagram @ditjenpajakri mempengaruhi kepatuhan pembayar pajak sebesar 30,1%, sedangkan 69,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain diluar penelitian.
 
Kata Kunci: New Media, Instagram, Teori Kognitif Sosial